Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Syahbana, SP.
RADARKALTENG.COM, SAMPIT – Beberapa pekan terakhir, buaya jenis muara di perairan Sungai Mentaya, mengganas. Dimana ada beberapa orang mengalami luka gigitan akibat serangan reftil ganas tersebut.
Menanggapi penomena itu, Anggota Komisi II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Syahbana, SP berharap agar Pemkab Kotim bersama pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), tingkatkan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di bataran sungai.
“Kita tidak ingin ada korban lagi, pemkab harus antisipasi dan mencegah terjadinya hal serupa dengan memberikan imbauan dan pemahaman kepada masyarakat,” kata Syahbana, Kamis (10/06/2021).
Politisi Partai NasDem tersebut menyebutkan, perlu adanya peran pemerintah kabupaten dalam hal itu apakah pemerintah kecamatan, ataupun pemerintah desa, untuk lebih proaktif memberikan sosialisasi kepada warga untuk mewaspadai aktivitas di Sungai Cempaga tersebut.
Seperti serangan yang menimpa warga Sungai Paring awal Juni tadi, Syahbana mengatakan, serangan itu merupakan hal baru, yang sebelumnya tidak pernah terjadi.
Pasalnya, sudah berpuluh-puluh tahun warga di daerah aliran sungai ini tidak pernah diserang. Namun semenjak beberapa tahun terakhir Buaya yang memang menghuni Sungai Cempaga itu terus mengganas.
“Nah kenapa bisa belakangan ini mengganas seperti itu, apakah karena habitatnya sudah tidak ada atau rantai makanannya sudah punah. Sehingga menyerang manusia, ini perlu di sampaikan kepada warga masyarakat,” ungkapnya.
Menurut Syahbana apabila diduga kehilangan habitat maka sangat mungkin saja terjadi ataupun kehilangan siklus rantai makanannya. Karena dalam kurun 10 tahun terakhir ini ekspansi dari perusahaan perkebunan di daerah itu kian massif.
Hutan rawa baik di belakang perkampungan dan diseberang sungai kini terus dibabat dan disulap menjadi areal perkebunan kelapa sawit. (spt/rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com