MUARA TEWEH–Motoris kelotok, Lisin menemukan sosok mayat mengapung di Sungai Muara Pari, Selasa (10/10) sekitar pukul 09.30 WIB. Mayat itu ternyata Ambar Supriayudi (37), karyawan PT BUMA. Jasad korban diduga tewas tenggelam.
Penemuan membuat geger warga Desa Muara Pari, Kecamatan Lahei, Kabupaten Batara. Awalnya, Lisin melewati Sungai Muara Pari, yang merupakan anak Sungai Lahei dengan menggunakan kelotok.
Lisin melihat mayat mengapung di pinggir sungai. Dia pun langsung memberitahu warga lainnya dan melaporkan kasus tersebut petugas yang ada Stajing (camp kecil, Red) PT BGP di Desa Muara Pari.
Namun tak berselang lama, identitas korban terkuak, meski penyebab masih belum diketahui. Saat ditemukan, korban dalam posisi tengkurap menggunakan baju PT BUMA di sungai dengan bau yang sudah menyengat.
Jasad menyangkut diantara kayu pinggir sungai. Diduga Ambar sudah lebih dari dua hari meninggal dunia. Penemuan langsung dilaporkan kepada pihak Polsek Lahei.
Kapolres Batara, AKBP Tato Pamungkas Suyono SIK melalui Kapolsek Lahei, AKP Fry Mayedi SE menerangkan, identitas korban bernama Ambar Supriayudi bin Tarmadi, karyawan PT BUMA (sesmik bagian recording), yang merukan kontraktor Ophir Indonesia. Lelaki 37 tahun itu kelahiran Mamuju, 5 Juni 1980. Beralamat di Desa Polo Camba, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat.
Korban dibawa dari Desa Muara Pari menuju Desa Luwe, Kecamatan Lahei Barat melalui transportasi darat. Evakuasi dikawal anggota Polsek Lahei serta karyawan PT BGP.
Selanjutnya, korban dibawa dari Desa Luwe ke RSUD Muara Teweh dengan menggunakan transportasi air speed boat. “Langka-langkah yang diambil, menerima laporan, membuatkan Laporan Polisi (LP), serta meminta keteterangan para saksi,” terang Fry. Sementara hasil visum dari rumah sakit, sementara tidak ada tanda-tanda kekerasan pada korban. (dad/cah)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com