RADAR KALTENG.COM, SAMPIT – Kematian Nur Fitri (24) masih misterius. Pihak keluarga kecewa perjalanan kasusnya diam di tempat. Mereka meminta Polres Kotim segera menuntaskan kematian wanita yang akrab dipanggil Bunga. Keluarga korban mengungkapkan itu saat datang ke PWI Kotim, Minggu (22/10/2017) pagi.
Mereka antara lain Agus (28) dan Ernawati (34)—kedua kakak kandung korban—dan Sahuri (53)—paman Nur Fitri. Sahuri mengatakan, kecewa pada kepolisian, karena masih belum bisa mengungkap kasus kematian Nur Fitri.
“Sudah seminggu tidak ada titik terang dari kepolisian, jelas kita kecewa. Karena yang terakhir bersama Fitri adalah suaminya (Acin),” Kata Sahuri. Jika kasus tersebut masih mengambang, ujarnya, mereka akan mengambil langkah menyelesaikan kasus tersebut dengan cara melapor ke Mapolda Kalteng.
“Setahu saya tidak pernah ada cekcok dan konflik dari pasangan (Acin dan Nur Fitri) ini. Hubungan Acin dengan kita juga baik. Kalau seandainya Nur Fitri dibunuh, pelaku itu tidak jauh, pasti orang yang dekat dengan Korban,” ujarnya.
Pihaknya juga merasa pernyataan Acin bahwa Nur Fitri meninggal dunia akibat meloncat dari mobilnya yang sedang berjalan sangat tidak masuk akal.
“Orang bodoh saja pasti tahu kalau Nur Fitri loncat dari mobil yang sedang jalan pasti baju dan celananya robek dan tubuhnya banyak terdapat luka lecet, tetapi kemarin baju dan celana Korban masih utuh dan posisi sepatunya juga tertata rapi di Samping jenazahnya,” ucapnya.
Pihaknya Sabtu (21/10/2017) malam menemui Acin. Ternyata pengakuan Acin berubah-ubah. Acin sebelumnya menyebutkan Nur Fitri loncat dari mobil, namun pada malam itu malah menyebutkan korban tidak meloncat.(ken/yan)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com