Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, H. Hairis Salamad.
SAMPIT – Pihak dewan menilai, jika sewa ekskavator bantuan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur sangat memberatkan masyarakat.
Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), H. Hairis Salamad menutrkan, mestinya kalau memang alat berat ekskavator itu fungsi dan kegunaannya untuk membantu masyarakat, biaya sewanya harus lebih rendah daripada swasta.
“Bantuan ekskavator untuk 17 kecamatan di daerah kita sepertinya masih belum efektif. Kita turun melihat langsung, seberapa jauh manfaatnya alat berat yang dianggarkan oleh pemerintah daerah serta bagaimana fungsi dan penggunaannya,” ujar Wakil Ketua DPRD Kotim, baru-baru ini.
Pihak dewan menilai, jika selama ini ia belum begitu melihat secara nyata sisi positif dengan adanya alat berat tersebut untuk masyarakat. Karena menurut informasi masyarakat, untuk menggunakan alat berat tersebut banyak sekali persyaratan.
“Bukannya meringankan, tetapi malah membebankan hitung-hitungannya kalau bicara ekonomi. Lebih baik masyarakat menyewa dengan pihak swasta daripada memakai alat yang sudah dibantu pemerintah daerah ini,” katanya.
Dia mengungkapkan, jika biaya penyewaan dengan pihak swasta untuk satu jam excavator mini Rp300 ribu. Sementara jika masyarakat berkoordinasi untuk mengurus pinjam eksavator dari pemerintah daerah, melebihi Rp450 ribu hingga Rp 500 ribu.
“Kita bicara manajemen sudah lebih besar daripada swasta, artinya bantuan alat berat ini malah tidak meringankan masyarakat. Justru kemudian, membebankan masyarakat karena biaya yang dikeluarkan jika ingin menyewa malah lebih besar,” pungkasnya. (rk1)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com