Keberadaan Juru Sembelih Halal Dinilai Sangat Penting

SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), H. Halikinnor diwakilkan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Sepnita menghadiri sekaligus membuka Sosialisasi Juru Sembelih Halal (Juleha), serta pelantikan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Juleha Kotim, di Masjid Thariqatul Jannah Jalan Pembina, Kecamatan MB Ketapang, Selasa (04/06/2024).

Dalam sambutan, Sepnita menyampaikan dengan besarnya populasi muslim di Indonesia yang diperkirakan mencapai 237,56 juta jiwa. Hal ini tentunya berpengaruh dengan kebutuhan yang tinggi akan produk daging halal.

“Untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan halal dalam proses penyembelihan, di Indonesia memiliki tenaga ahli yang dikenal sebagai juru sembelih halal atau biasa disebut Juleha,” tuturnya.

Berdasarkan data dari Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli), 90 persen ayam yang dijual di Supermarket tidak halal dan sehat. Survei itu dilakukan di Supermarket Jabodetabek, Bandung, Surabaya dan Makassar. Ia mengatakan kemungkinan hal itu bisa juga terjadi di Kotim khususnya Kota Sampit.

“Tidak halalnya ayam tersebut salah satunya dikarenakan proses penyembelihan yang tidak bersertifikasi halal. Selain itu, dalam produk yang dijual, juga tidak tercantum sertifikasi halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia),” ucapnya.

Berkaitan dengan kehalalan dan keberkahan, lanjutnya, Allah SWT memerintahkan agar manusia terutama bersama Muslim mengkonsumsi makanan yang sifatnya halal dan thayyib.

“Karena itulah keberadaan Juleha sangat penting di wilayah kita ini. Sosialisasi Juleha di Kotim memang perlu diadakan, agar pelaku usaha daging hewan sembelihan maupun masyarakat paham akan kehalalan,” imbuhnya.

Sementara itu, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Juleha Kalimantan Tengah resmi melantik DPD Juleha Kotim periode 2024-2027 sebanyak 22 orang. (rk1)