SILATURAHMI - Pimpinan Besar Pasukan Merah TBBR, Panglima Jilah, Bupati Katingan Sakariyas SE serta pejabat lainnya bernyanyi dan berjoget bersama, Senin (18/09/2023). (FOTO: IST)
KASONGAN, radar-kalteng.com – Bupati Katingan Sakariyas SE menghadiri Silaturahmi Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) Katingan dengan Pasukan Merah TBBR se-Kalimantan Tengah, Senin (18/09/2023). Acara yang dilaksanakan di Sport Center Kasongan tersebut, juga dihadiri langsung Pimpinan Besar Pasukan Merah TBBR, Panglima Jilah.
Hadir pula kala itu, Ketua DPRD Kabupaten Katingan, Marwan Susanto, S.Sos, Ketua TP PKK Katingan Ny. Daurwaty Sakariyas, sejumlah Kepala SOPD dan Camat, unsur Forkopimda dan para tokoh adat. Ratusan pasukan merah TBBR hadir kala itu, baik dari Katingan, Pulang Pisau, Barito Selatan, Barito Timur, Kotawaringin Timur dan daerah lainnya.
Pada kesempatan itu, Panglima Jilah atau biasa disebut Pangalangok Jilah mengatakan bahwa manusia tanpa adat, budaya dan tradisi ibarat pohon tanpa akar. “Manusia juga tidak bisa lepas dari identitas, karena itu merupakan suatu jati diri kita yang harus ada hingga akhir raga. Mau dicap apapun, rambut statusmu, gelar serta jabatan, kami tidak akan bisa membuang identitas tersebut,” ujarnya.
Sebagai orang dayak, lanjut dia, kita wajib melestarikan, mengembanhkan serta mencitai serta mempertahankan. Boleh saja kita hidup di jaman maju atau sekarang biasa disebut milenial. “Tetapi adat, budaya dan tradisi jangan sampai kita tinggalkan. Mau kapanpun tahunnya, kita harus tetap eksis dan ada. Jika membuang dan menolak identitas itu, artinya kita juga menolak Jubata (Tuhan, red) yang menciptakan orang dayak,” ucapnya.
Panglima Jilah mengucapkan terima kasih kepada TBBR di Kalimantan Tengah. Meskipun bisa dikatakan masih bayi, namun dia bangga karena semua bisa bersatu untuk membangun daerah serta bangga menjadi orang Dayak. “Tahun ini, TBBR dipercaya oleh pemerintah untuk mengawal pembangunan terutama di Ibukota Nusantara atau IKN. Kita juga akan akan membangun Dayak center seperti Taman Mini di Jakarta. Semua ini bukan karena saya, namun karena ada kalian semua,” tuturnya.
Sementara Bupati Katingan mengatakan, bahwa semua harus merasa bangga dilahirkan sebagai orang Dayak. Menurutnya, era boleh berlalu dan tahun boleh berjalan. Namun adat dan budaya tidak boleh dilewatkan, harus tetap dipertahankan sampai akhir hayat. “Jadi orang orang dayak ini, kita memiliki adat dan budaya yang sangat dihargai. Saya mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya acara ini,” imbuhnya.
Dia berharap, agar TBBR Katingan bisa terus tetap eksis dan menjaga kebersamaan serta komunikasi dengan baik. Dengan adanya komunikasi yang baik, diyakini akan bisa menyelesaikan semua permasalahan. “Jika komunikasi lancar, maka yang lainnya juga akan berjalan baik dan semua permasalahan dapat diselesaikan. Selamat ulang tahun kepada Pimpinan Besar Pasukan Merah TBBR, Panglima Jilah,” ucapnya. (rk1)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com