MELAPOR - Wakil Ketua I DPRD Katingan, Nanang Suriansyah, SP didampingi anggota DPRD Muhammad Efendi, S.Hut dan Budy Hermanto saat menyampaikan laporan ke di SPKT Polres Katingan, Sabtu (23/07/2022) siang. (FOTO: IST)
KASONGAN, radar-kalteng.com – Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Katingan, Nanang Suriansyah, SP resmi melaporkan Kadisporbudpar Katingan, Risnaduar ke pihak Kepolisian. Pengaduan tersebut, terkait dugaan perbuatan tidak menyenangan dan pengancaman, saat keduanya bertemu di salah satu rumah makan di Kota Kasongan, Jumat (22/07/2022) sekitar pukul 12.30 WIB.
Didampingi anggota DPRD Muhammad Efendi, S.Hut dan Budy Hermanto, Nanang datang ke Mapolres Katingan, Sabtu (23/07/2022) siang. Mereka kemudian diterima langsung petugas piket, yakni Kanit I Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Katingan, Aipda Teguh Prayitno
Menurut Nanang, tujuan datang ke Mapolres Katingan dalam rangka melapor terkait kejadian yang menimpa dirinya di salah satu rumah makan. Kala itu, dia sedang makan siang bersama rekannya, Maspek. Kebetulan kala itu juga, ada Kadisporbudpar bersama jajarannya.
“Setelah selesai makan dan mencuci tangan, saya melihat ada Pak Risnaduar. Saya tegur dan mengatakan duluan makan ya, lalu beliau menyambangi saya. Beliau ingin bersalaman, namun saya bilang maaf Pak Risnaduar tangan saya basah dan dijawab tidak apa-apa. Karena tangan saya basah, terpaksa saya sambut menggunakan tangan kiri dan saya tempelkan tangan atas di tangan Pak Risnaduar,” jelasnya.
Selanjutnya, Kadisporbudpar duduk di sebelah Wakil Ketua I DPRD dan menyampaikan permohonan maaf terkait pemberitaan oleh media cetak maupun online berkenaan kritik, koreksi dan saran masalah kegiatan Festival Budaya Penyang Hinje Simpei. Termasuk pula, pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar (Popprop) Tingan Provinsi Kalimantan Tengah.
“Saya melihat langsung saat parade (Popprop), Katingan mengirim sangat sedikit utusannya. Saya secara spontan juga saat itu sangat malu, karena yang tampil saat Katingan dipanggil sedikit. Saya yang berada di situ, rasa-rasanya seperti memukul muka saya, kenapa Katingan seperti ini. Jadi itulah yang saya koreksi, baik di rapat DPRD maupun pemberitaan-pemberitaan media cetak dan elektronik,” beber Nanang yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Katingan ini.
Jadi saat bertemu di rumah makan, lanjut Nanang, Kadisporbudpar menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan dalam kegiatan-kegiatan itu. Lalu Wakil Ketua DPRD mengatakan lagi, tidak apa-apa dan yang penting kedepan sebagai bahan evaluasi. “Lalu beliau menyampaikan kepada saya, jangan lagi sampai dua kali membuat berita seperti itu, seperti menelanjangi saya (Kadisporbudpar, red),” imbuhnya.
Nanang menjawab, tugas dirinya sebagai Anggota DPRD yang dipilih oleh rakyat untuk berbicara dan menyampaikanan pendapat. “Itu hak kami saya bilang, untuk melakukan koreksi, kritik, saran dan pikiran kepada pemerintah daerah. Saya juga katakan, jangan salah Pak Risnaduar. Lalu beliau bilang, bukan kamu yang menggaji saya sambil memukul meja dan berdiri,” ujarnya.
Nanang mengaku terkejut kok seperti itu, sambil juga was-was, jangan-jangan tangannya akan memukul dirinya. “Sabar saja Pak Risnaduar saya bilang. Lalu Pak Maspek berdiri menyambagi, menyadarkan dan membawa Pak Risnaduar ke kursinya semula,” sebutnya.
Lantaran diperlakukan seperti itu, Wakil Ketua DPRD merasa tidak nyaman, tidak sopan dan dia menganggap itu sebagai perbuatan tidak menyenangkan. “Karena dilakukan oleh seorang kepala dinas dan kita anggap mempunyai intelektualitas serta pendidikan yang cukup mumpuni. Saya melaporkan ini, karena merasa tidak nyaman dan terancam. Saya berfikir jika tidak dilaporkan ke aparat hukum, jangan-jangan nanti bisa berperilaku lebih frontal lagi dari itu,” katanya.
Menurut Nanang, pelaporan ini juga sebagai sebuah pembelajaran agar nanti kedepannya tidak terulang lagi, jadi cukup dirinya saja. “Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran kepada kawan-kawan Kepala OPD lainnya. Termasuk juga ini sebagai koreksi kami untuk menjaga marwah DPRD Kabupaten Katingan dalam melakukan kritik dan sebagainya,” pungkasnya.
Dirinya menilai, permintaan maaf Kadisporbudpar melalui media cetak maupun online tidak tulus dari hati nuraninya. “Kemarin saja beliau menyambangi saya dan meminta maaf, saat itu juga beliau langsung marah kepada saya. Padahal yang saya samapaikan, saya rasa tidak ada yang salah,” katanya.
Diungkapkan Nanang, jika yang disampaikannya ini bukan atas nama pribadi melainkan kelembagaan, yakni DPRD Katingan. Dinilai pula, selain melecehkan Wakil Ketua DPRD juga meredahkan marwah Lembaga DPRD Kabupaten Katingan. Apakah masih ada ruang bagi Kadisporbudpar meminta maaf dan berdamai, menurutnya itu tergantung tahapan yang dilakukan oleh pihak Polres Katingan. “Ini berproses saja dulu, yang jelas sudah kita laporkan dan serahkan ke Pak Kapolres dalam rangka menindaklanjuti,” tutupnya.
Sebelumnya, Kadisporbudpar Katingan, Risnaduar menjelaskan jika benar dirinya ada bertemu Nanang Suriansyah saat sama-sama makan. Dia dan jajarannya duduk di meja sebelah. “Saya sambil melihat apakah beliau sudah makan atau belum. Saya berinisiatif mendatangi beliau dan menyampaikan permintaan maaf, terkait statmen beliau di beberapa media. Menurut saya, ada beberapa esensi yang agak menyentuh pribadi saya,” jelasnya.
Menurut Risnaduar, dirinya menyampaikan permintaan maaf terkait acara di lapangan, yakni Festival Budaya Penyang Hinje Simpei. Lalu direspon Wakil Ketua DPRD dan mengatakan itu tugas mereka dan tidak boleh alergi dengan kritikan. Kadisporbudpar kemudiaan berkata, dirinya paling suka dengan kritikan, tapi tolong bahasanya yang satun dan beretika sedikit.
“Ternyata beliau ngomong lagi, kami memang digaji untuk itu. Saya bilang berulang-ulang juga, tolong bahasanya yang santun. Terus saya bilang, lain kali jangan lagi. Semakin meninggi juga beliau, makanya saya pukul meja, tapi saya kan lalu mundur,” jelasnya.
Risnaduar menuturkan, jika beliau (Wakil Ketua DPRD, red) mengangap itu sesuatu perlakuan yang tidak menyenangkan, dirinya juga merasa diperlakukan tidak nyaman jika mencermati isi itu (pemberitaan media, red). “Oke lah secara kelembagaan dan secara pribadi, sekira jika itu membuat beliau tidak nyaman, saya minta maaf. Tapi sekali lagi, ini menjadi pembelajaran bagi kita semua kan,” ucapnya. (rk1)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com