Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, H. Rudianur.
SAMPIT, radar-kalteng.com – Maraknya aktivitas truk fuso melintas Jalan HM Arsyad, atau poros Sampit-Ujung Pandaran, membuat sejumlah titik di jalan tersebut, mudah mengali kerusakan.
Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur, H. Rudianur mengatakan, harus ada aturan agar truk bertonasi berat tersebut tidak seenaknya melintasi jalan itu.
“Truk fuso tersebut membawa angkutan dari Mentaya Hilir Selatan dengan muatan diatas 20 ton, ini jelas melebihi tonase jalan yang ada,” ujar Rudianur.
Politisi Partai Golkar tersebut mengungkapkan, kerusakan jalan menuju Ujung Pandaran semakin parah dirinya berharap ini tidak bisa dibiarkan terlalu lama jika tidak jalan itu akan rusak parah semua nanti.
Di mana pada akhirnya masyarakat juga yang dirugikan sementara pemerintah anggarannya lagi sulit-sulitnya sekarang untuk perbaikan tersebut.
Rudianur menyaksikan sendiri sejumlah angkutan truk Fuso yang melintas tersebut. Tanpa memperhatikan sisi muatan.
“Sebenarnya hal itu bisa diatur diangkut dengan Fuso namun muatan lebih diperhatikan dengan kondisi jalan yang sudah semakin rusak. Atau bisa juga dengan truk-truk yang kapasitasnya 8 ton bukan 20 ton,” tegasnya.
Rudianur menyebutkan rendahnya pemahaman oknum pengusaha dengan kondisi jalan ini membuat infrastruktur di daerah itu sulit bisa bertahan lama.
Dia mencontohkan seperti halnya di Jalan HM Arsyad. Jalanan dalam Kota Sampit yang baru saja beberapa bulan lalu diperbaiki kini mulai rusak lagi.
“Karena ada pola pikir yang salah saya lihat dari pengguna jalan ini, di mana mereka seenaknya membawa kendaraan sebesar-besarnya seandainya ada yang lebih besar dari 20 ton itu,” tutupnya. (rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com