Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin.
RADARKALTENG.COM,PALANGKA RAYA-Wali Kota Palangka Raya,Fairid Naparin tetap nekat untuk mendapatkan suntikan vaksin Sinovac. Meskipun, orang nomor satu di Kota Palangka Raya tersebut,pernah terpapar Covid-19.
Fairid Naparin mengatakan,suntikan vaksin sebagai semangat kemanusiaan. Ia berharap, warga Kota Cantik tidak ragu untuk melakukan suntik vaksin Sinovac.
“Saya memberikan contoh kepada masyarakat bahwa vaksin ini aman, halal dan tidak ada efek sampingnya. Saya bersama yang lain setelah 30 menit tidak merasakan gejala apa-apa dan rasanya ketika disuntik tidak sakit sama sekali, malah sakit saat disuntik vitamin,”ucapnya,Kamis (14/1/2021).
Dirinya dulu pernah positif Covid-19. Namun telah dinyatakan sembuh. Semua proses sudah dilakukan sesuai pertimbangan klinis kesehatan. Tidak ada maksud lainnya, hanya untuk kemanusian dan memberikan semngat kepada masyarakatnya.
“Saya hanya ingin pastikan kepada masyarakat bahwa vaksin ini aman kok,”ucap Fairid yang juga menginformasikan bahwa total vaksin 4.400 untuk Kota Palangka Raya.
Dia berharap masyarakat dapat menerima vaksin tersebut sebagai upaya bersama untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 karena selama ini cenderung mengalami peningkatan.
Sementara itu, dr Probo Wuryantoro, spesialis penyakit dalam pada RSUD Kota Palangka Raya menjelaskan alasan Fairid boleh diberikan suntikan vaksin Sinovac.
“Ini alasan kenapa wali kota tetap diperbolehkan secara klinis dan keilmuan tetap diberikan suntikan vaksinasi. Tujuannya untuk memberikan kekebelan secara optimal.
“Jadi pemberian dosisnya sudah diukur sesuai kondisi tubuh masing-masing orang yang diberikan vaksinasi,”katanya.
Vaksin yang diberikan akan sebagai peningkatan kekebalan tubuh, mengingat mobilitas Fairid sebagai wali kota ditengah masyarakat.
“Dosisnya sama dengan mereka yang sudah sehat yakni 0,5 cc sudah diberikan. Intinya karena sudah lebih enam bulan beliau (Fairid Naparin) terpaparnya dan sudah melakukan tes rapid antibodi dan IGG sudah tidak terinfeksi,”ucapnya.Namun hal senada belum diperbolehkan kepada masyarakat umum eks pasien Covid-19.
“Untuk masyarakat sementara belum bisa karena dari regulasi pemerintah, diutamakan memang yang belum pernah terpapar, karena yang sudah terpapar memiliki kekebalan alamiah karena terpapar virus sebelumnya,”jelasnya.
Sementara itu,Kepala Dinas Provinsi Kalteng, Suyuti saat diminta tanggapan terkait hal tersebut enggan memberikan komentar lebih banyak.
“Kalau merujuk ke petunjuk teknis dari Kemenkes RI, tidak diberikan vaksinasi. Mungkin dinkes setempat punya pertimbangan lain, jadi silahkan ditanyakan ke dinkes setempat saja. Terima kasih,” ucapnya singkat.(rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com