WAWANCARA - Bupati Katingan Sakariyas SE saat diwawancara sejumlah wartawan usai menghadiri kegiatan di Aula Kantor BPKAD setempat, baru-baru ini. FOTO: ARA/RK
RADARKALTENG.COM, KASONGAN – Bupati Katingan Sakariyas SE menyatakan, bahwa status Tanggap Darurat Bencana Covid-19 diperpanjang lagi. Pasalnya, setiap hari jumlah warga yang terpapar semakin bertambah. “Bahkan kemarin saja, sudah naik menjadi 50 lebih, meski ada satu yang dinyatakan sudah sembuh,” tuturnya saat diwawancara sejumlah wartawan usai menghadiri kegiatan di Aula Kantor BPKAD Katingan, baru-baru ini.
Menurut Sakariyas, dirinya bersama-sama Sekda dan pejabat lainnya yang beragama nasrani, tidak akan melaksanakan Open House dalam rangka Perayaan Hari Natal 25 Desember 2020. Selain itu, pemerintah daerah tidak akan melaksanakan kegiatan pisah sambut tahun baru dan Safari Natal seperti tahun-tahun sebelumnya. “Ya arena kondisi pandemi Covid-19 saat ini semakin bertambah, makanya ditiadakan,” imbuhnya.
Saat ini, sebutnya, pasien di RSUD Mas Amsyar Kasongan sudah full. Selain itu, tempat isolasi pasien Covid-19 di Hotel Katingan juga ada yang menjalani perawatan. “Saya mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Katingan, agar mengurangi kegiatan-kegiatan yang mengumpulkan kerumunan orang banyak. Selain itu, saat beraktifitras di luar rumah harus selalu menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan,” pesannya.
Untuk ibadah natal pada tanggal 24 dan 25 Desember 2020, di Kota Kasongan akan dilaksanakan secara daring saja. Jadi nantinya, pendeta beserta penetua dan diakon yang bertugas akan melaksanakan ibadah dari gereja. “Sementara masyarakat yang beragama nasrani, bisa mengikuti Ibadah Natal tersebut dari rumah saja melalui media sosial dan lainnya secara daring,” ujar Bupati.
Untuk tempat-tempat wisata terutama jelang akhir tahun, biasanya akan banyak dikunjungi warga. Terkait itu, Bupati meminta agar pengunjung harus tetap mengikuti dan protokol kesehatan. Selain itu, harus disedeakan tempat mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak. “Harapan saya, lokasi wisata boleh saja buka namun jumlah pengunjungnya dibatasi,” tutupnya. (ara/rk1)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com