GANTUNG DIRI - Polisi bersama warga saat mengevakuasi jenazah Maryati (25) yang diduga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Kamis (30/07/2020). FOTO: HUMAS POLRES KATINGAN FOR RK
RADARAKALTENG.COM, KASONGAN – Maryati (25) mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan seutas tali, Kamis (30/07/2020). Tubuh ibu muda ini ditemukan sudah tewas di dapur rumahnya, sekitar jalan arah Tumbang Samba Km. 4,5, Desa Hampalit, Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan.
Mirisnya di sampingi disamping jenazah korban yang tergantung, ada anaknya yang masih beusia sembilan bulan. Polisi menduga, aksi nekat korban dilakukan lantara sebelumnya sempat terlibat cek cok mulut dengan sang suami akibat masalah ekonomi.
Sumber di Kepolisian menyebutkan, menurut keterangan M. Munawir (25) yang merupakan suami korban, pada Kamis (30/07/2020) sekitar Pukul 10.00 WIB, mereka sedang berada di rumah orang tuanya. Dia dan isterinya sempat bertengkar mulut lantaran listrik rumah padam. Sehingga saat tidur, dalam keadaan panas karena kipas angin tidak hidup.
Kemudian, sang suami menyuruh korban kembali ke rumah untuk memasak. Maryati lalu kembali ke rumah, sambil marah-marah. Sekitar pukul 11.00 WIB, suami korban yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual pentol ini, pulang ke rumah dan bermaksud ingin makan siang. Namun sesampainya di rumah, Munawir mendapati semua pintu dalam keadaan terkunci.
Setelah mencoba mengetuk beberapa kali, akhirnya Munawir memutuskan untuk mendobrak pintu depan dan mencari istrinya di dalam rumah. Saat sampai ke dapur, dia menemukan korban sudah dalam keadaan tergantung di rangka atap menggunakan seutas tali tambang kecil. Sementara di lantai sebelah korban, ditemukan anak laki-lakinya yang masih berumur sembilan bulan.
Sontak saja setelah melihat hal tersebut, Munawir langsung mengambil sebuah kursi plastik dan sebilah parang untuk memotong tali serta menurunkan korban. Kala itu, sempat terdengar bunyi dengkuran. Selanjutnya, korban sudah terlihat tidak bernyawa lagi.
Munawir kemudian berlari ke rumah orang tuanya yang terletak tidak jauh dari TKP, sembari berteriak meminta pertolongan. Selanjutnya, warga melaporkan kejadian tersebut kepada Polres Katingan untuk proses lebih lanjut. Polisi yang tak lama kemudian datang, dibantu warga langsung mengevakuasi jenazah korban.
Kapolres Katingan AKBP Andri Siswan Ansyah, SIK, MH, melalui Kasat Reskrim Iptu Adhy Heriyanto, SH membenarkan kejadian tersebut. Usai mendapat laporan, pihaknya langsung datang ke lokasi kejadian untuk melakukan Oleh TKP dan mengevakuai jenazah korban.
Polisi juga memintai keterangan saksi-saksi, termasuk dari suami korban dan orang tuanya. “Kejadian bunuh diri tersebut, diduga karena berawal dari adanya cek cok atau pertengkaran mulut antara korban dan suaminya sebelum kejadian, karena permasalahan ekonomi,” ujar Kasat Reskrim, Jumat (31/07/2020).
Sebagai barang bukti, petugas mengamankan satu buah tali warna hijau yang digunakan korban untuk gantung diri. kemudian satu buah celana panjang warna hitam motif kotak – kotak, satu lembar baju warna biru dan sebilah parang yang digunakan sang suami untuk memotong tali ikatan di leher korban. “Telah dilakukan pemeriksaan luar oleh dr Walentina, hasil tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” tutur Adhy. (ara/rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com