SUMBER AIR - Tampak sumber air yang disalurkan ke rumah-rumah karyawan PT. BCL di wilayah Kecamatan Patangkep Tutui yang dikelilingi poho kelapa sawit. FOTO: IST FOR RK
RADARKALTENG.COM, TAMIANG LAYANG – PT. Bhandra Cemerlang (BCL), salah satu perusahaan perkebunan sawit di Kabupaten Barito Timur, diduga telah menyalurkan air tak layak konsumsi bagi karyawannya.
Pasalnya, air yang sumbernya berada di tengah kebun sawit itu terlihat keruh. Diduga, itu tercemar limbah dari pupuk dan zat kimia. Kondisi air terlihat keruh.
Salah seorang karyawan PT. BCL mengatakan bahwa selama ini, dirinya bersama para karyawan lain tidak mengkonsumai air yang disalurkan pihak perusahaan ke tiap perumahan karyawan. “Jangankan diminum, digunakan untuk mandi saja, bisa terasa gatal-gatal,” katanya, engan namanya disebutkan.
Menurutnya, selama dia bekerja di PT. BCL selalu membeli air galon untuk dikonsumsi. “Satu bulan, biasanya bisa mencapai 20 galon air dan membelinya dari luar. Itu untuk memasak dan minum,” ucapnya sambil berlalu suia bekerja.
Terpisah Humas PT BCL, Iwan mengatakan bahwa tidak benar dugaan bahwa perusahaan menyalurkan air tercemar untuk di konsumsi karyawan seperti di Afd.OE dan OC. “Air tersebut memang tidak kami sarankan untuk di konsumsi, melainkan hanya di gunakan untuk MCK,” sebutnya, Kamis (27/02/2020).
Dia menjelaskan, sebelum dialirkan ke rumah-rumah, air itu masuk dulu ke tandon penampungan yang terletak di perumahan karyawan. Dia menduga mungkin bisa saja terjadi, saat ini ada tandon yang rusak. “Kami juga melakukan berkala uji laboratorium kualitas air. Bisa dipastikan, air yang kami gunakan masih memenuhi baku mutu,” ucap Iwan.
Iwan juga menyebut, jika PT. BCL sudah mengantoni sertifikat kebun berkelanjutan. Yakni, Sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Menurutnya, pemenuhan kreteria penilaian ISPO sangat banyak memuat tentang penanganan lingkungan dan tenaga kerja.
“Artinya bila kami melakukan kegiatan operasional kebun tidak memenuhi standar perundangan yang berlaku, sangat mustahil pemerintah dalam hal ini Kementrian LIngkungan Hidup dan Kehutanan RI mau memberikan Sertifikat ISPO tersebut,” timpalnya.
Saat dikonfirmasi bagaimana menyediakan kebutuhan air minum kepada ratusan karyawan selama perusahaan beroperasional, tidak ada jawaban ataupun tanggapan tertulis dari humas PT BCL. (tml/rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com