WAWANCARA - Kedes Batu Karang, Rusihan (baju merah) saat berbincang-bincang dengan awak media, Kamis (30/01/2020). FOTO: ADR/RK
RADARKALTENG.COM, PURUK CAHU – Derasnya pemberitaan terkait kasus kekerasan yang dilakukan ROB (43) terhadap anak yang juga cucunya hingga memakan korban nyawa tiga balita berjenis kelamin laki-laki di wilayah Desa Batu Karang, Kecamatan Laung Tuhup, Kabupaten Murung Raya (Mura), menjadi perhatian serius masyarakat.
Kepala Desa (Kades) Batu Karang, Rusihan, mengatakan bahwa pelaku yang terbilang sadis ini sejak tahun 2013 lalu sudah bukan warganya lagi. “Kami bukannya keberatan dengan pemberitaan baik di media sosial, media cetak dan elektronik,” ujarnya kepada awak media saat pembongkaran makam jasad korban kekerasan belakang Kantor Desa Batu Karang.
Pihaknya ingin mengklarifikasi, jika memang benar tempat kejadian perkara di Desa Batu Karang. “Tapi pelaku (ROB, red) bersama keluarganya ini adalah warga Kelurahan Batu Bua, Kecamatan Laung Tuhup,” ujarnya.
Kepindahan alamat domisili tersebut, lanjutnya, didasarkan atas keinginan pelaku sendiri lantaran bekerja sebagai security pada salah satu perusahaan batu bara di wilayah Kelurahan Batu Bua. “Tahun 2013, mereka sudah bukan warga kami. Kejadian ini pun kami ketahui sejak ada laporan dari Anggota Bhabinkamtibmas Polsek Laung Tuhup,” ungkapan lagi.
Bac Juga : Biadab, Pria ini Banting Bayi Usia Tujuh Hari dan Menginjaknya Hingga Tewas
Rusihan juga membeberkan, sejak bercerai dengan isterinya beberapa tahun lalu, pelaku membawa kedua anaknya membuat pondok yang lokasinya jauh dari desa. “Jarak mereka tinggal jauh dari desa. Mereka seperti tidak mampu beradaptasi dan sangat tertutup kesehariannya dengan warga desa,” ujarnya.
Pondok pelaku berada di kaki Bukit Semaung, berjarak sekitar 5 kilo meter dari rumah orang tuanya. Menudur Kades, keluarga ini jarang bersosialisasi dengan warga lainnya. “Pelaku ini bawaannya jika bertemu warga lainnya selalu saja berakhir ribut, dan seringkali kabarnya mengamuk,” sebut Rusihan.
Sebelum ditangkap, seluruh warga baik di Desa Batu Karang maupun Kelurahan Batu Bua I dan II merasa resah serta ketakutan dengan keberadaan pelaku. “Warga resah waktu pelaku ini belum ditangkap, karena sifatnya pendendam,” ucapnya lagi.
Rusihan mewakili seluruh masyarakat desa, mengucapkan terima kasih atas tindakan yang diambil oleh pihak Kepolisian dengan menangkap dan mengungkap semua kejahatan yang dilakukan oleh pelaku. (adr/rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com