PIMPIN RAPAT - Sekda Drs Nikodemus MM (tengah) didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Yosy serta Kepala Bappeliitbang, Wim Ngantung saat memimpin rapat membahas produksi beras, Senin (20/01/2020). FOTO: ARA/RK
RADARKALTENG.COM, KASONGAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan menggelar rapat pembahasan terkait produksi beras, di Aula Bappelitbang setempat, Senin (20/01/2020). Rapat dipimpin oleh Sekda Katingan Drs Nikodemus MM didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Yosy dan Kepala Bappeliitbang, Wim Ngantung.
Sementara peserta rapat, terdiri dari beberapa Kepala Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) dan perwakilannya. Termasuk, para camat se-Kabupaten Katingan dan juga beberapa kepala desa.
Dalam kesempatan itu, semua camat dan sejumlah Kepala SOPD menyampaikan terkait kondisi pertanian di wilayahnya masing-masing. Terutama jumlah luasan areal sawah, produksi padi, dan juga bagiaman sistem penjualan.
Dari hasil pemaparan para camat, Sekda menuturkan bahwa di wilayah Kecamatan Katingan Kuala merupakan penghasil padi terbesar di di Kabupaten Katingan. “Di wilayah Kecamatan Katingan Kuala dalam kurun waktu satu tahun, bisa dua kali panen,” ujarnya.
Sedangkan di wilayah kecamatan lain di Kabupaten Katingan, umumnya menanam padi ladang umur enam bulan dengan panen hanya sekali dalam setahun.
“Wilayah Kabupaten Katingan sejauh ini merupakan penghasil padi terbesar ketiga se-Provinsi Kalimantan Tengah, setelah Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau,” sebut Nikodemus.
Dalam rapat tersebut, juga dibahas terkait kesiapan Kabupaten Katingan untuk memenuhi kebutuhan beras, jika Ibu Kota Indonesia yang baru sudah pidah ke Kalimantan Timur.
“Jadi selama ini Katingan selalu surplus beras. Sehingga tidak heran, kalau kita berada diurutan tiga besar daerah penghasil padi terbesar di Kalteng ini. Semoga kedepan, kita tetap bisa memenui kebutuh beras saat ibukota negera pidah ke Kalimantan Timur,” tambahnya. (ara/rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com