RADARKALTENG.COM,MUARA TEWEH-Sejak putusnya jembatan gantung Sungai Nihan, Kecamatan Lahei Barat, Kabupaten Barito Utara (Batara) pada 2009 silam, akses warga RT 3 dan RT 4 ke desa induk, menjadi terganggu. Bahkan proses pembangunannya sampai sekarang masih stagnan.
Sekretaris Desa Desa Nihan Hilir Arbino, mengatakan bahwa pembangunan jembatan gantung tersebut merupakan proyek Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Pondasi jembatan sudah di bangun sejak 2017 lalu.
“Memang sudah dibangun pondasi untuk jembatan gantung itu. Namun, sampai sekarang masih belum ada kelanjutan pembangunannya. Warga berharap agar pembangunan jembatan gantung ini bisa cepat selesai dikerjakan oleh dinas provinsi,” ujar Arbino.
Saat ini, untuk membantu akses warga RT 3dan RT 4, Pemerintah Kabupaten Barito telah telah membangun jembatan darurat sepanjang 72 meter dengan lebar 1 meter untuk menggantikan jembatan gantung yang rusak.
“Adapun yang menjadi kendala pada jembatan darurat, bila air surut jembatan tidak bisa dilalui mengunakan sepeda motor, hingga warga kesulitan untuk membawa hasil pertanian menuju kota induk,” ucapnya.
Disampakan Arbino, warga sangat berterima kasih dengan dibangunnya jembatan darurat tersebut. Sebab orang tua tak lagi waswas melepas anak mereka ke sekolah, kendati terjadi banjir.
“Namun warga sangat berharap agar pembangunan jembatan Sungai Nihan Hilir ini bisa selesai dikerjakan agar akses jalan masyarakat, khususnya RT 3 dan RT 4 yang dihuni sedikitnya 500 jiwa ini, bisa lancar dan tanpa ada kendala,” pungkasnya.(rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com