RADARKALTENG.COM, MUARA TEWEH – Kondisi jembatan di lingkungan RT 4, Desa Sabuh,Kecamatan Teweh Tengah,Kabupaten Barito Utara, yang terbuat dari kayu jenis ulin sangat memprihatinkan.
Hal ini disampaikan Kepala Desa Sabuh Ahmad Junaid, Sabtu (27/4/2019), saat jajaran pengurus PWI Batara bersama PWI Kalimantan Tengah mengunjungi desa yang merupakan desa binaan PWI tersebut.
“Jembataan ini sudah lama ada. Saya pun belum menjadi kepala desa,” katanya.
Melihat kondisi jembatan ini kata dia, sudah sangat memprihatinkan dan sudah seharusnya ada dilakukan perawatan. Sehingga masyarakat yang melintas rawan mengalami kecelakaan.
“Kalau kita lihat. Sewaktu-waktu bisa saja ambruk. Karena sudah banyak papan yang berlubang,” sebut Ahmad Junaid.
Ia menyampaikan, jembatan yang terbuat dari kayu ulin ini dibangun sejak lama. Menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat. Akan tetapi, sampai saat ini tidak pernah sama sekali mendapat perawatan.
“Kalau tidak salah anggaran ini dari pemerintah pusat yaitu sumbernya DAK,” ucapnya.
Jembatan yang berada di RT 4 ini sebut dia, diharapkan oleh masyarakat desa dilakukan perbaikan agar dapat dilewati masyarakat dengan aman. Pasalnya, jembatan tersebut juga menjadi jalur bagi masyarakat untuk pergi ke kebun.
“Warga kita minta jembatan ini diperbaiki. Supaya saat dilewati tidak membuat mereka ragu-ragu,” ujarnya.
Ia menambahkan, untuk saat ini jembatan tersebut dijadikan masyarakat untuk membuang sampah. Kenapa? karena saat ini belum ada lokasi pembuangan sampah.
“Walaupun untuk sementara saya ada menyediakan lahan untuk pembuangan sampah. Karena disini dekat, mungkin mereka memilih membuang sampahnya ke bawah dan kanan-kiri jembatan,” jelasnya.
Diketahui, sebanyak 600 kepala keluarga (KK) dan 1.900 jiwa tinggal di Desa Sabuh ini. Desa yang tidak jauh dari perusahaan kayu PT Austral Byna memiliki jalan sepanjang sembilan kilometer. (rk1)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com