RADARKALTENG.COM, SAMPIT – Pemerataan mutu pendidikan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) belum sepenuhnya terlaksana. Di sejumlah pelosok, saat ini kondisi mutu pendidikannya masih jauh dari harapan. Seperi halnya Dusun Cemeti, Desa Setiruk, Kecamatan Pulau Hanaut.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotim, H. Rudianur mengatakan, saat ini kondisi pendidikan di dusun tersebut sangat memperihatinnkan. Dimana satu-satunya SD di sana, hanya memiliki satu orang tenaga pendidik.
“Ironisnya lagi, tenaga pendidiknya merupakan warga dusun setempat dengan latar belakang lulusan SMP,” ungkap Rudianur, Senin (18/03/2019).
Lanjut Politisi Partai Golkar ini, kondisi tersebut ternyata sudah berjalan selama satu tahun ini, tanpa ada kepedulian dari pemerintah daerah. “Awalnya ada satu guru berlatar belakang sarjana. Tapi karena lokasi dusunnya berada di pelosok, membuat guru itu tidak sanggup dan memilih pindah tugas,” tutur Rudianur.
Ia menyebutkan, seorang guru yang ada sekarang mengajar murid kelas I hingga V SD yang berjumlah 15 orang. Jumlah warga di sana, hanya 27 kepala keluarga saja. Mengingat lokasinya hanya bisa didatangi menggunakan jalur sungai, membuat tenaga pengajar dari luar tidak ada yang betah menetap.
Untuk solusi, ia berharap, pemerintah daerah segera mengupayakan agar tenaga pengajar tersebut bisa mengikuti ujian paket C. Hingga nantinya, bisa diangkat sebagai guru kontrak.
“Ini penting untuk meningkatkan mutu pendidikan di sana. Karena gurunya memang harus dari orang sekitar yang tinggalnya menetap. Saat ini, dia digaji oleh desa Rp500 ribu perbulan. Pemerintah harus segera turun tangan,” tukasnya. (spt/rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com