RADAR KALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Pihak kepolisian mengungkap motif penganiayaan yang dilakukan Mulia (40) terhadap pelajar SMPN 9 Palangka Raya, Dwi Anggraini (14). Tersangka yang merupakan ibu kandung, merasa emosi lantaran korban tak mau mendengar. Janda beranak tiga ini kemudian memukul dan mencekik korban, hingga pelajar kelas II tersebut akhirnya meninggal dunia.
Kapores Palangka Raya, AKBP Lili Warli mengatakan, tersangka melakukan penganiayaan karena emosi terhadap korban yang tidak ingin mendengar kata-katanya. “Dari pengakuan tersangka, dia naik pitam karena korban tidak mau mendengar saat disuruh makan, ganti baju dan pembalut,” tuturnya pada Radar Kalteng.Com, di mapolres, Kamis (26/10/2017) pukul 12.00 WIB.
Diungkapkan Kapolres, tersangka memukul anak kandungnya menggunakan gayung dan beberapa alat yang ada di dalam rumah sampai korban tersungkur. Selain itu, leher Dwi juga sempat dicekik sang ibu. “Tidak hanya sekali korban dipukul, namun beberapa kali menggunakan alat yang ada di dalam rumah, seperti gayung, kaca dan benda lain di dekatnya,” sebut Lili. (lex/ndi)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com