RADAR KALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Frustasi masalah perasaan, mungkin merupakan hal lumrah di kalangan mahasiswa saat ini. Tidak menutup kemungkinan, lantaran terbawa perasaan malah menjerumuskan sesorang pada hubungan seksual yang tidak senonoh.
Seperti halnya yang dialami, Meibiyes (20)–bukan nama sebenarnya. Duluya, wanita cantik ini menjalin asmara dengan seorang anggota berpangkat perwira, sebut saja Meibino. Dalam hubungan tersebut, Meibiyes bahkan merelakan keperawanan, demi mempertahankan hubungan asmaranya.
Namun sayangnya, nasib sial menimpa. Usai mahkotanya direnggut, Meibino meninggalkanya. Lantaran frustrasi, sejak itulah Meibiyes berubah aliran dan memilih menjadi lesbian. Saat dibincangi radarkalteng.com Meibiyes mengaku lesbi karena ditinggal orang yang disayang, melebihi dari orang tuanya.
“Bagaimana tidak, dulu dialah orang yang peduli, melindungi bahkan mengumbar janji-janji. Namun dialah orang yang mengingkari. Usai mencicipi tubuh ini, perlahan-lahan dia menjauh, tidak jelas penyebabnya,” ujarnya, Sabtu (21/10/2017) lalu.
Selama beberapa tahun terakhir, dia mengaku sudah tidak berkomunikasi lagi, dan memutuskan untuk tidak dekat dengan kaum pria. Usai berpisah dengan kekasih tercintanya, datanglah seorang teman yang mampu meluluhkan hatinya. “Dia HK (pasangan lesbi, red), kami seumuran saja. Saat aku putus dan perasaan ini kosong, dia perempuan pertama yang mendekati. Dia datang selayaknya seorang pria,” ceritanya.
Pada saat itu, Meibiyes memutuskan untuk tidak akan ada lagi rasa dengan kaum lelaki, lantaran pernah merasakn sakitnya ditinggalkan. Bahkan ia mengaku, ada perasaan trauma saat dekat dengan pri. “Perasaan takut itu datang, ketika bersama laki-laki. Takut disakiti, takut ditinggalkan dengan kejadian serupa. Oleh sebab itu, saya berpacaran dengan teman wanita, yang pasti tidak menyakiti,” katanya.
Dia dan pasangan lesbinya, sudah ada janji untuk tidak saling menyakiti satu sama lain. Ketika ditanya kebenaran dirinya tinggal satu tempat dengan pasanganya, Meibiyes membenarkan. “Tidak ada orang yang curiga kami menjalin hubungan, karena sesama jenis,” sambungnya.
Orang tua Meibiyes pernah datang ke kosnya dan tidur bersama. Namun waktu itu ibunya tidak curiga karena temannya seorang perempuan. Namun perasaan bundanya tidak pernah lepas, karena ketika sudah pulang kampung, Meibiyes langsung diminta pindah kos. “Untuk membahagiakan orang tua, ya saya pindah kos. Namun kami sering juga ketemu tanpa sepengetahuan orangtua,” bebernya.
Kembali disinggung mengenai seks, Meibiyes mengaku, hal biasa kalau berciuman dibibir dengan pasanganya lesbinya. Bahkan saling pegangan payudara juga, sudah sering mereka lakukan, walaupun tidak seperti pegangan tangan pria. “Untuk kembali ke kondisi normal, tentu hal yang tidak mudah. Kelak saya akan berubah pada waktunya,” pungkasnya. (nur/ndi)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com