SAMPIT – Nur Fitri wanita berparas ayu dan berusia 24 tahun itu, tewas dengan cara tragis. Mayatnya ditemukan di pinggir Jalan Pramuka sekitar semak-semak, Sabtu (14/12/2017) sekitar pukul 05.30 WIB, dengan bersimbah darah.
Sampai saat ini, perempuan yang berdomisili di Jalan Iskandar 18 (sesuai dengan KTP). Sementara dari kartu SIM korban, beralamatkan di Jalan Teratai 5, Jalur 5, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, diduga merupakan korban pembununan. Pasalnya, barang berharga miliknya tidak ada yang hilang.
Salah seorang rekannya, menyebutkan bahwa malam sebelum kabar korban tewas. Korban telah mengupload status dengan tulisan “berbau” galau. Kemungkinan korban terlibat masalah dalam hubungan asmaranya, yang disebut-sebut korban memiliki hubungan dengan salah seorang pengusaha di Kota Sampit.
“Korban malamnya ada upload status galau. Kita tak menduga Nur Fitri bisa tewas dengan tragis,” ucapnya.
Sebelumnya, Kapolres Kotim AKBP Muchtar Supiandi Siregar melalui Kasat Reskrum AKP Samsul Bahri, mengatakan korban diduga kuat merupakan korban dari penganiayaan atau pembunuhan. Sedangkan kata dia, untuk perampokan tidak mungkin, karena barang berharga serta identitas korban masih lengkap semua.
“Untuk identitas korban sudah kami ketahui, alamat juga sudah kami kantongi. Dari tubuh korban ada ditemukan pendarahan di hidung,” kata Samsul Bahri kepada Radar Kalteng.Com. Dia menambahkan, jasad korban sudah dibawa ke RSUD Murjani Sampit untuk dilakukan autopsi. (ken/cen)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com