Terapkan Prinsip Akuntabilitas Dalam Tata Pemerintahan Desa

KASONGAN – Sebanyak 154 Desa di Kabupaten Katingan pada Tahun 2024 telah mendapatkan Dana Desa (DD) sebesar Rp. 133.014.020.000 serta Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar Rp. 87.456.515.8000. Hingga tanggal 23 Oktober 2024, penyaluran anggaran tersebut ke rekening desa sudah diatas 90 persen.

Terkait itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Katingan, Pransang, S.Sos mengatakan bahwa dengan begitu besarnya anggaran yang telah diterima oleh desa, tidak berarti pemerintah desa dapat mempergunakannya secara semena-mena.

“Ada regulasi yang mengaturnya, agar anggaran di desa dapat dipergunakan sesuai peruntukan, lebih terarah serta tepat sasaran. Oleh karenanya, desa harus bisa menerapkan prinsip akuntabilitas dalam tata pemerintahannya,” katanya dalam sebuah acara, baru-baru ini.

Oleh karena itu, dalam setiap kesempatan dia tidak henti-hentinya Sekda menekankan agar seluruh aparat desa dapat memahami serta mentaati regulasi yang berlaku dalam pengelolaan keuangan di desa. “Selain itu, melakukan koordinasi dalam pengawasan maupun pembinaan pengelolaan keuangan desa,” ucapnya.

Menurut Pransang, terkait kegiatan pengawasan serta evaluasi terhadap keuangan dan pembangunan desa, pihaknya telah melakukan beberapa langka. Diantaranya, dengan terus melakukan pembinaan melalui Dinas PMD serta pendampingan desa, pemanfaatan Siskeudes dari offline menjadi online dan lainnya.

“Semua itu merupakan upaya yang kami lakukan, agar keuangan dan pembangunan di desa menjadi lebih tepat sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Sekda juga menyampaikan beberapa harapan khususnya kepada Pimpinan BPKP Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah. Jika boleh, dalam melakukan pengawasan khususnya di desa sebaiknya tidak berfokus pada anggaran dana desa saja. Akan tetapi, lebih kepada APBDes dan kinerja pemerintah desa.

“Karena dana yang tertuang dalam APBDes selalu menjadi sorotan, karena begitu banyak sumber dana transfer yang masuk. Semua itu, menurut kami adalah langkah preventif kita bersama agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” imbuhnya. (rk1)