FOTO BERSAMA - Asisten I Setda Kabupaten Katingan, George Heplin Edward Doddy bersama undangan dan para guru SLB Negeri 2 Kasongan saat kegiatan “Market Day” Festival Panen Karya P5, Kamis (26/09/2024). (FOTO: RK1)
KASONGAN – SLB Negeri 2 Kasongan menggelar “Market Day” Festival Panen Karya P5, Kamis (26/09/2024). Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Katingan, George Heplin Edward Doddy. Dalam kegiatan itu, berbagai produk menarik hasil karya siswa-siswi telah disiapkan untuk dipamerkan dan dijual.
Sekda Katingan Pransang, S.Sos dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten I mengatakan, bahwa saat ini semua berkumpul untuk merayakan keberagaman dan potensi yang dimiliki oleh anak-anak berkebutuhan khusus. Acara Market Day ini bukan hanya sekedar ajang pameran produk, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa anak-anak kita mampu berkreasi, berinovasi, dan berkontribusi bagi masyarakat
“Kalian adalah generasi muda yang inspiratif. Kalian telah menunjukkan kepada kita semua, bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih mimpi. Teruslah berkarya dan berkarya, karena kalian adalah aset berharga bagi Kabupaten Katingan,” tutur Asisten I.
Dia mengucapkan terima kasih atas dedikasi para guru dalam mendidik anak-anak berkebutuhan khusus. Berkat bimbingan, anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan percaya diri. “Saya berharap, acara Market Day ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan inklusi sosial bagi anak-anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Katingan. Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang ramah dan mendukung bagi mereka,” ujar Doddy.
Ke depan, Asisten I memiliki harapan besar untuk pendidikan inklusif di Kabupaten Katingan. Dia ingin semua bekerja sama, untuk mewujudkan Katingan yang benar-benar ramah anak disabilitas. “Ini artinya, kita perlu meningkatkan akses pendidikan, meningkatkan kualitas pendidikan, menyediakan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus,” imbuhnya.
Selain itu, meningkatkan kesadaran masyarakat serta memberdayakan keluarga. Yakni, dengan memberikan dukungan kepada keluarga anak berkebutuhan khusus agar mereka dapat memberikan pendampingan yang optimal. “Dengan mewujudkan hal-hal tersebut, saya yakin Kabupaten Katingan akan menjadi contoh bagi daerah lain dalam mewujudkan pendidikan inklusif,” ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Market Day, Herwin Suparianto, S.Pd melaporkan jika hingga kini kondisi di SLB Negeri 2 Kasongan masih jauh dari kata sempurna. Masih banyak kekurangannya, baik dari segi sarana dan prasarana maupun tenaga pendidik untuk melayani anak berkebutuhan khusus di kabupaten katingan.
“Seperti yang bapak dan ibu perhatikan, SLB Negeri 2 Kasongan memiliki lima ruangan kelas dan dua rumah dinas yang dijadikan ruangan kelas. Dimana satu kelas di isi 2-3 guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Terlepas dari kekurangan yang ada di sekolah, kami selalu dan pasti tetap memberikan pelayanan yang terbaik untuk anak didik kami,” ujarnya.
Dia menyebut, jika memang nomenklatur SLB Negeri 2 ini berada di bawah Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah. Akan tetapi, siswa siswi yang bersekolah merupakan putra putri asli Kabupaten Katingan. “Jadi besar harapan kami kepada para pemangku kebijakan serta para instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Katingan, agar dapat memberikan support kepada kami dan lebih memperhatikan anak-anak istimewa ini,” kata Herwin.
Menurut Herwin, mereka merasa bahagia karena akhirnya ada pembuatan draf Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Disabilitas di Kabupaten Katingan. Hal ini merupakan sesuatu yang sangat saya tunggu-tunggu. “Semoga saja draf ini segera disahkan menjadi Peraturan Daerah atau Perda. Ini sangat penting, karena dalam Perda tersebut diatur bagaimana memfasilitasi disabilitas baik dari segi pendidikan, pelatihan sampai pada penyedian lapangan pekerjaan di Kabupaten Katingan,” ujarnya.
Dia menyebut, jika acara Market Day ini merupakan salah satu bentuk upaya dalam memberikan kesempatan kepada siswa-siswi berkebutuhan khusus untuk mengembangkan potensi diri, khususnya dalam bidang kemandirian dan keterampilan sosial. “Melalui kegiatan ini, siswa-siswi dapat belajar berinteraksi dengan masyarakat, melatih keberanian, dan tentunya meningkatkan rasa percaya diri,” tutupnya. (rk1)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com