SECARA VIRTUAL - Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko saat mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2023, Rabu (27/12/2023). (FOTO: IST)
PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng), mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi tahun 2023, yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), secara virtual zoom meeting dari Ruang Rapat Bajakah, Rabu (27/12/2023).
Mendagri Tito Karnavian melalui Inspektur Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir menyampaikan, menjelang perayaan natal tahun 2023 dan tahun baru 2024 (Nataru). Beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan, diantaranya adanya tarif angkutan udara, telur, ayam daging, cabai merah, cabai rawit serta bawang merah.
“Berdasarkan perkembangan inflasi secara historis dan pantauan IPH hingga Minggu ke tiga Desember, bawang merah, cabai merah, cabai rawit dan telur ayam ras berpotensi mengalami inflasi pada Desember,” ujarnya.
Sementara itu, usai rakor pengendalian inflasi bersama Kemendagri Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko kepada awak media mengatakan, bahwa Kalteng masuk peringkat 10 provinsi terendah se-Indonesia, lebih tepatnya peringkat ke-8 dengan nilai 2.58 persen.
“Kita bersyukur dengan nilai ini, artinya inflasi kita masih terkendali. Tentu saja capaian ini karena Gubernur Kalteng Sugianto Sabran yang menginstruksikan satgas pangan untuk menekan inflasi sesuai dengan arahan presiden RI Joko Widodo,” ujar Yuas.
Yuas menerangkan, secara nasional Kalteng sudah berada zona aman. Namun, pada daerah 13 kabupaten satu kota, Kalteng memiliki daerah cukup tinggi inflasi pada 26 Desember. Komoditas barang cabai rawit menembus angka Rp 125.000 yaitu pada Katingan.
Ia menuturkan, lebih lanjut akan memberikan warning kepada pemerintah kabupaten tersebut. Dapat melalui pesan surat maupun komunikasi secara langsung. Mengingat, kabupaten tersebut dinilai berdekatan dengan Kota Palangka Raya sebagai ibukota Provinsi Kalteng.
“Ternyata yang dekat dengan Palangka Raya yaitu Katingan memiliki angka inflasi yang tinggi, ini mesti disinergikan dengan kabupaten atau kota. Artinya kita bisa memberikan warning kepada pemerintah kabupaten tersebut, jangan sampai yang dekat diabaikan, lalu yang jauh diprioritaskan. Rasanya itu tidak pas,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Ia mengungkapkan, bahwa stok komoditi pangan untuk Kalteng dipastikan aman sampai dengan tahun baru 1 Januari mendatang. Untuk harga-harga yang mengalami kenaikan diantaranya adalah daging sapi mencapai angka Rp 165.000. Hal tersebut dikarenakan permintaan konsumen untuk memenuhi perayaan Nataru dinilai cukup tinggi.
Selain itu, sesuai dengan laporan harian Dinas Ketahanan Pangan Pemprov Ayam ras juga mengalami kenaikan mencapai Rp 53.000.
“Mudah-mudahan saja, dinas teknis dapat menekan kenaikan harga bawang maupun cabai dengan bekerjasama dengan Pemprov lain yaitu Jawa Timur,” pungkasnya. (rk1)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com