SURVEI LAPANGAN - Tim Diskominfopersantik Katingan saat melakukan interview terkait pemahaman, sikap dan kepatuhan masyarakat di Kecamatan Tewang Sangalang Garing terhadap Prokes Covid-19, Selasa (09/02/2022). (FOTO: IST)
KASONGAN, radar-kalteng.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan melalui Dinas Komunikasi Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfopersantik) Kabupaten Katingan melakukan survei langsung ke masyarakat untuk menggali pemahaman, sikap dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan (Prokes) Covid-19. Kegiatan ini, dilaksanakan pada 13 kecamatan se-Kabupaten Katingan.
Khusus di wilayah Kecamatan Tewang Sangalang Garing, survei dilakukan terhadap masyarakat Kelurahan Pendahara selama empat hari, sejak Selasa (09/02/2022). Sebelum melakukan interview di lapangan, Tim Diskominfopersantik yang diketuai Martina Herimin, SE menemui pihak kecamatan guna melaporkan kegiatan tersebut.
Camat Tewang Sanggalang Garing, Anitha Cristia Dewi menyampaikan apresiasi dan menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan pihak Diskominfopersantik Kabupaten Katingan tersebut. “Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat memiliki pemahaman tentang Covid-19. Selain itu, bisa diketahui bagaimana sikap dan kepatuhan masyarakat dalam menjalankan prokes,” ujarnya.
Menurut Camat, jika dari sisi publikasi dan sosialisasi kepada masyarakat, pemberian informasi tentang vaksinasi Covid-19 sudah sangat sering dan masif dilakukan. Baik oleh aparat pemerintah maupun tenaga kesehatan, secara lisan dan melalui media-media sosial serta elektronik. Hanya saja, kesadaran khususnya pada vaksinasi ketiga yakni booster yang sampai saat ini masih dirasa kurang.
“Ini dikarenakan, situasi dan grafik kasus Covid 19 yang sempat melandai beberapa waktu lalu. Beberapa kendala lain yang pernah disampaikan ke kami adalah masih adanya sebagian kecil masyarakat anti vaksin, dikarenakan pemahaman tertentu dalam tanda kutip. Kemudian, adanya sebagian masyarakat yang berkormorbid serta fobia jarum suntik,” jelas Anitha.
Dia mengungkapkan, jika Bupati Katingan telah mengeluarkan Surat No. 360/474/BPBD/VII/2022 tertanggal 19 Juli 2022 tentang Percepatan Vaksinasi khususnya vaksinasi booster. Terkait dengan capaian Kabupaten Katingan yang masih rendah, pihak telah melakukan sejumlah upaya. “Selain melalui pelayanan rutin di PKM Pendahara, kami juga melakukan jemput bola ke desa-desa se-Kecamatan Tewang Sangalang Garing,” sebutnya.
Dalam hal ini, lanjut Anitha, pihaknya melibatkan lintas sektor termasuk Satgas Covid-19 Kecamatan dan desa. Selain itu, mewajibkan seluruh PNS, Lurah/Kades dan Aparatur Desa utk melakukan vaksinasi booster sesuai waktu yang telah ditentukan. “Dikecualikan, bagi mereka yang memiliki penyakit bawaan. Tidak menutup kemungkinan nantinya, kita mengaktifkan kembali proses pelayanan publik yang wajib melampirkan surat vaksinasi booster,” imbuhnya.
Terkait Grafik Capaian Vaksinasi Covid-19 di Kecamatan Tewang Sangalang Garing, saat ini didasarkan pada ketersediaan vaksin di Puskesmas Pendahara. Namun keikutsertaan masyarakat pada program vaksinasi khususnya di wilayah-wilayah jauh dari kecamatan, seringkali meminta layanan pada wilayah kecamatan tetangga, yakni Katingan Hilir.
“Seperti masyarakat dari Dusun Keruh, Dusun Bisma dan Desa Karya Unggang. Itu menjadi salah satu faktor capaian yang rendah di wilayah kami, dikarenakan pencatatan bukan dilakukan pada PKM Pendahara atau UPTD Kecamatan Tewang Sangalang Garing,” terangnya.
Sementara Ketua Tim Kecamatan Tewang Sanggalang Garing, Martina Herimin, SE menjelaskan, bahwa pihaknya melakukan wawancara langsung dengan tujuan untuk menggali pemahaman, sikap dan kepatuhan masyarakat terhadap Proses Covid-19. “Dalam survei ini, warga bebas menyampaikan pendapat dan semua data yang diberikan tidak akan berpengaruh apapun pada mereka,” ujarnya di sela-sela kegiatan.
Berdasarkan pantauan di lapangan, dalam survei tersebut masyarakat mengetahui tentang adanya wabah Virus Covid-19 dan kebanyakan informasi tersebut diperoleh dari televisi dan media sosial. Selain itu, ada pula pihak berwenang yang memberikan sosialisasi atau informasi tentang Covid-19.
“Masyarakat juga mengetahui bagaimana cara mencegah penyebaran Covid-19. Yakni memakai masker saat melakukan aktivitas, menggunakan Hand Sanitizer, mencuci tangan dengan sabun, menghindari berjabat tangan, menghindari kerumunan serta selalu menjaga jarak,” ujar Martina.
Secara umum, warga menilai jika pelaksanaan Prokes Covid-19 di daerah mereka berhasil. Termasuk pula, kebijakan pemerintah terkait upaya penanggulangan Covid-19, juga sangat konsisten. “Warga juga sangat percaya terhadap penyebaran dan bahaya Covid-19. Mereka juga sangat kuatir akan tertular dan dengan kondisi sekarang, itu cukup mungkin terjadi,” jelasnya.
Jika ada warga atau tetangga di lingkungan terpapar Covid-19, para responden mengatakan akan memberikan dukungan serta tetap menjalankan prokes dengan ketat. Terkait Vaksin Covid-19, memang ada sebagai warga yang belum mendapatkannya, lantaran khawatir efek samping karena memang ada penyakit bawaan.
Untuk penyampai materi atau narasumber terkait Covid-19, masyarakat lebih mempercayai apa yang disampaikan dokter maupun tenaga kesehatan. Kemudian terkait Aplikasi Peduli Lindungi, kebanyakan sudah ada. Namun ada pula yang belum, karena mereka tidak punya ponsel android. “Warga juga merasa perlu untuk ikut serta dalam menyebarluaskan informasi dan himbauan terkait Covid-19. Mereka berharap, agar Pandemi Covid-19 ini akan berakhir,” terang Martina. (rk1)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com