Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Katingan, Nanang Suriansyah, SP.
KASONGAN, radar-kalteg.com – Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Katingan Nanang Suriansyah, SP menyoroti anjloknya harga kelapa sawit di tingkat petani. Dia berharap agar seluruh Perusahaan Besar Swasta (PBS) kelapa sawit yang memiliki pabrik CPO, segera memperbaiki harga pembelian Tandan Buah Segar (TBS). Dia juga mendorong pemerintah pusat dan daerah bisa memperhatikan nasib para petani sawit.
“Pasalnya, harga sawit di Kabupaten Katingan saat ini anjlok hingga Rp 650 per kilogram. Bahkan, ada pula PBS yang menghentikan pembelian TBS milik petani swadaya. Apalagi baru-baru ini, pungutan ekspor CPO sudah dihapus atau dinolkan oleh Menteri Keuangan RI,” ujar Nanang pada sejumlah wartawan, baru-baru ini.
Dengan ditiadakannya pungutan ekspor kelapa sawit dan produk turunannya termasuk CPO, dia menyarankan kepada PBS sawit yang memiliki pabrik CPO dan beroperasi di Kabupaten Katingan agar segera meningkatkan ekspor. “Sehingga nantinya, pembelian TBS di tingkat petani oleh PBS segera dinaikkan harganya,” kata Politisi Partai Golkar ini.
Menurutnya, salah satu usaha unggulan sebagian besar masyarakat Katingan saat ini bergantung dari hasil perkebunan kelapa sawit. Untuk itu, dia berharap kepada PBS yang beroperasi di wilayah Katingan bisa mengambil langkah bijak dan cepat untuk mengatasi kegelisahan anjloknya harga TBS kelapa sawit di tingkat petani. Sehingga, roda perekonomian di daerah bisa lebih baik lagi.
“Saya ingatkan, jangan sampai keadaan seperti ini menjadi dasar membuat alasan untuk membeli harga TBS petani rendah agar industri PBS memperoleh untuk yang besar. Jangan sampai masyarakat kita bergejolak, baru kemudian menjadi perhatian PBS. Karena saya yakin, masyarakat kita sudah terlalu lelah untuk merasakan rendahnya harga TBS,” pungkasnya.
Nanang juga mendorong pemerintah pusat harus bisa meninjau kembali, sekaligus memberi kebijakan supaya harga TBS kembali normal seperti semula. Mengingat para petani sawit bila melakukan kegiatan tentu, tentu membutuhkan operasional yang tidak sedikit.
“Terutama di tengah naiknya harga sejumlah kebutuhan pokok dan BBM saat ini. Harus perhatikan nasib petani kita dan harus ada kebijakan nyata. Menteri Perdagangan RI juga telah meminta kepada PBS untuk membeli TBS kelapa sawit di tingkat petani juga paling rendah Rp1.600 per kilogram” tuturnya. (rk1)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com