Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, H. Hairis Salamad.
SAMPIT, radar-kalteng.com – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), diharapkan melakukan pengawasan distribusi minyak goreng, hingga daerah pelosok.
“Seperti kita ketahui, di pelosok itu ekonomi masyarakat seperti apa, di sana harganya jauh lebih mahal lagi dari harga di Kota. Ini harus diperhatikan juga oleh pemkab,” ujar Wakil Ketua II DPRD Kotim, H. Hairis Salamad.
Menurut Politisi PAN tersebut, masyarakat pelosok membeli minyak goreng curah saja di warung-warung hingga pasar harganya hampir sama dengan harga minyak goreng kemasan yang dijual di dalam kota.
Harga minyak goreng curah di sana hampir tidak ada sama sekali dijual sesuai harga eceran tertinggi yakni Rp 14 ribu per liter.
“Semua dijual di atas harga Rp 14 ribu, karena mereka beralasan belinya di distributor sudah harga segitu belum lagi biasa membawanya itu alasan mereka,” tegas Hairis.
Maka dari itu, Hairis meminta agar ada solusi, apalagi masyarakat di pelosok di kelilingi perkebunan kelapa sawit, harusnya mereka bisa mendapatkan minyak goreng dengan harga wajar.
Di sisi lain, dirinya meminta pihak perusahaan setempat bisa melakukan operasi pasar, agar masyarakat pelosok bisa mendapatkan minyak goreng dengan mudah dan harganya terjangkau. (rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com