DIEVAKUASI - Petugas dan warga sedang mengevakuasi jenazah Hengki Firmansyah (29) yang ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa, Senin (18/04/2022). (FOTO: IST)
KASONGAN, radar-kalteng.com – Hengki Firmansyah (29) ditemukan dalam posisi gantung diri di Kamar Kos Nomor. 1 milik Acil Yani, Gang Arifin, Jalan Suhada RT.007/RW.003 Kelurahan Samba Kahayan, Kecamatan Katingan Tengah, Senin (18/04/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.
Dari hasil pemeriksaan polisi terhadap saksi-saksi, diketahui korban sebelumnya memang sering memgamuk dan mencoba bunuh diri saat berada dibawah pengaruh minuman beralkohol.
Sumber di Kepolisian menyebutkan, awalnya sekitar pukul 17.00 WIB Indra Cipta (44) yang merupakan paman korban dan ayah korban, Fahri Rudi mengetok pintu barak tempat korban tinggal. Namun setelah beberapa saat, tidak ada respon dari dalam.
Laku kedua saksi mengintip lewat jendela, namun tidak melihat korban berada di kasur. Mereka kemudian mencongkel jendela untuk masuk. Saat sudah terbuka, keduanya masuk ke dalam barak dan melihat leher korban dalam posisi tergantung mengunakan seutas tali.
Saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia, kemudian keluarga korban segera menghubungi pihak Polsek Katingan Tengah. Petugas piket langsung berangkat menuju tempat kejadian. Bersama petugas Puskesmas Tumbang samba dan pihak keluarga, Polisi mengevakuasi jenazah korban.
Kapolres Katingan AKBP Paulus Sonny Bhakti Wibowo, SH, SIK, MIK melalui Kapolsek Katingan Tengah Iptu Affan Efendi Batubara, SH mengatakan, atas kejadian tersebut dari pihak keluarga mengikhlaskan kematian korban.
“Mereka juga bersedia untuk membuat surat pernyataan tidak akan melaporkan atau melanjutkan kasus tersebut ke jalur hukum,” tuturnya, Selasa (19/04/2022).
Usai dilakukan outopsi di Puskesmas Tumbang Sama, jenazah korban dibawa ke rumah duka dan rencananya dimakamkan di TPU Batu Munduk, Kelurahan Samba Kahayan.
Diungkapkan Kapolsek, menurut pihak keluarga setiap korban menengak minuman keras dia selalu mengamuk dan sering kali mencoba bunuh diri dengan cara menikam serta menyayat tubuhnya sendiri menggunakan senjata tajam.
“Menurut keluarga korban, pada malam harinya Hengki ada menghubungi sang istri yang bekerja di Kereng Pangi via SMS. Isi SMS tersebut, korban mengatakan ingin mati saja biar besok dikubur,” terang Affan. (rk1)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com