Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Handoyo J. Wibowo.
RADARKALTENG.COM, SAMPIT – Hujan lebat yang terjadi di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), mengakibatkan sejumlah ruas jalan dalam kota tergenang air.
Anggota Komisi IV DPRD Kotim, Handoyo J. Wibowo meminta agar Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), mulai mengantisipasi sejak dini, dengan mempersiapkan alat berat untuk mengatasi saluran air yang tersumbat di sejumlah titik permukiman dalam Kota Sampit.
Menurut Handoyo, hal ini dilakukan memasuki bulan penghujan di November atau akhir tahun, yang mana curah hujan cukup tinggi.
“Ini sudah memasuki musim penghujan. Perlu adanya kebijakan khusus untuk mencegah daerah permukiman yang kerap terendam air hujan,” sebutnya.
Ia mengkhawatirkan jika curah hujan ini cenderung meningkat. Bahkan dalam sehari bisa dua kali turun hujan. Tentunya kondisi demikian sangat meresahkan bagi mereka yang menjadi langganan banjir.
Menurutnya, penyebab banjir itu sendiri ada beberapa persoalan diantaranya adalah karena memang daerah dataran rendah. Selain itu juga buntunya drainase yang menjadi daerah untuk pembuangan air hujan tadi.
Ketika ditanyakan terkait dengan program pengentasan banjir dan normalisasi drainase dalam Kota Sampit, menurutnya hanya dilakukan sebatas untuk daerah tertentu. Sedangkan untuk areal permukiman hingga saat ini masih banyak.
“Kalau proyek multiyears drainase di jalan Ahmad Yani dan MT Haryono bukan menyelesaikan persoalan yang dikeluhkan warga selama ini.
Seharusnya dilakukan normalisasi adalah daerah-daerah saluran pembuangan buntu dan dangkal mengakibatkan aliran air tidak lancar,” tandasnya.
Handoyo berharap kedepannya persoalan banjir di pemukiman warga itu bisa diselesaikan. Termasuk juga di kawasan RSUD Murjani Sampit. (spt/rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com