WAWANCARA - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan dr. Robertus Pamuryanto saat diwawancaa wartawan terkait pelaksanaan vaksinasi Covid-19, Kamis (03/06/2021). FOTO: IST FOR RK
RADARKALTENG.COM, KASONGAN – Vaksinasi Covid-19 terhadap mereka yang bergelut dalam pelayanan publik dan lanjut usia (lansia) terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus dilakukan. Dalam satu bulan, ditargetakan vaksin bisa diberikan kepada 25 orang. Kendala yang dihadapi, masih ada masyarakat yang tidak mau divaksin.
Kepala Dinkes Kabupaten Katingan dr. Robertus Pamuryanto menuturkan, kegiatan vaksinasi Covid-19 saat ini telah mulai dikejar dengan target. Khususnya, untuk petugas pelayanan pubulik dan lansia. “Untuk Kabupaten Katingan, pelayanan publik dan lansia targetnya 25 ribu dan harus dalam waktu satu bulan ini selesai,” katanya.
Sehingga kalau dihitung, lanjutnya, target dalam satu hari sekitar 900 orang yang harus divaksinasi. Untuk itu, pihaknya terus berusaha untuk mencapai target dalam sehari itu. “Entah nantinya sanggup atau tidak, namun kita harus punya semangat untuk mengejar target tersebut,” imbuhnya saat diwawancara sejumlah wartawan, di Gedung Salawah Kasongan, Kamis (03/06/2021).
Seperti saat vaksinasi terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Harian Lepas (PHL) lingkup Kabupaten Katingan kali ini, dilakukan kepada 520 orang. “Belum lagi di tempat-tempat lain, juga dilaksanakan vaksinasi. Mudah-mudahan target 900 orang dalam sehari bisa tercapai. Kalau sehari saja istirahat, berarti target untuk besknya dua kali lipat,” katanya.
Menurut Robert, untuk ketersedian vaksin hingga saat ini selalu ada. Kalau nantinya sudah tersisa 100 vial saja, makan akan langsung dirikin lagi dari provinsi. “Untuk stok vaksin kita selalu ada. Jika tersisa 100 saja, maka kita akan mangsung mengajukan permohonan penambahan ke pihak provinsi,” ujarnya.
Diakuinya, memang sejauh ini ada kendala yang mereka hadapi. Pasalnya, tidak semua masyarakat yang tidak mau menjalani vaksin. “Saya pribadi ada mendatangi 16 toko, warung, bengkel sepda motor dan lainnya. Mereka ini termasuk pelayan publik, karena berhadapan dengan masyarakat banyak. Dari 16 tempat ini, hanya dua toko saja yang saat itu datang ke pukesmas untuk divaksin,” sebutnya.
Alasan mereka, lantarantakut setelah mendengar dan membaca berita hoax yang katanya vaksin ini berbahaya. Ada pula yang menyatakan, tidak berguna dan tidak ada manfaatnya. “Yang jelas, saya mewakil Kabupaten Katingan khususnya Dinas Kesehatan menyatakan itu semua tidak benar dan hoax jika dikatakan vaksin ini berbahaya,” pungkasnya.
Secara pribadi, dirinya merasakan sendiri jika vaksin tersebut tidak berbahaya dan sekarang sehat semua. Dirinya telah divaksin dan sering kumpul dengan orang banyak, seperi saat vakinasi massal ini. “Saat saya swab, hasilnya negatif. Jadi saya tidak takut lagi dan lebih percaya diri. Meskipun, tingkat stres tinggi menghadapi kesibuan luar biasa seperti saat vaksinasi massal seperti ini. Alhamdulliah, sampai saat ini saya sehat,” imbuhnya. (rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com