APEL KESIAPSIAGAAN - Bupati Katingan Sakariyas SE saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Kebakaran Hutan dan Lahan di Kecamatan Marikit, Senin (12/04/2021). FOTO: DISKOMINFO KATINGAN FOR RK
RADARKALTENG.COM, KASONGAN – Bupati Katingan Sakariyas SE memimpin Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Wilayah Kecamatan Marikit, Senin (12/04/2021). Peserta apel terdiri dari personel TNI, Polri, BPBD serta seluruh kepala desa di wilayah Kecamatan Marikit dan masyarakat peduli api (MPA).
Dalam sambutannya, Bupati menuturkan jika apel kesiapsiagaan ini bertujuan agar semua wilayah terutama daerah rawan Karhutla dapat siaga dalam menghadapi musim kemarau tahun ini yang kemungkinan bakal terjadi akhir Mei hingga September 2021.
“Saat ini di wilayah Katingan, ada sembilan kecamatan yang dinilai rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan. Yakni Kecamatan Marikit, Sanaman Mantikei, Katingan Tengah, Pulau Malan, Tewang Sanggalang Garing, Katingan Hilir, Tasik Payawan, Kamipang, Mendawai dan Katingan Kuala,” kata Sakariyas.
Sebagai upaya mencegah terjadinya karhutla, Bupati meminta agar penataan ekosistem dalam kawasan hidrologi gambut mesti diteruskan. Ini dalam rangka percepatan pemulihan fungsi hidrologis gambut akibat kebakaran hutan dan lahan. Jangan sampai, malah menjadi bahan bakar Karhutla di saat musum kemarau.
“Upaya yang dimaksud melalui 3 M. Yakni membasahi gambut, dengan cara pembuatan sekat kanal dan sumur bor. Kemudian memulihkan vegetasi, dengan cara melakukan penanaman. Merepitalisasi penghasilan pengelolaan lahan gambut untuk menghasilkan usaha untuk masyarakat. Seperti penanaman pertanian tanpa bakar, peternakan dan perikanan,” tuturnya.
Bupati juga mengingatkan semua, agar selalu melakukan berbagai upaya pencegahan dirni. Jangan sampai api membesar, harut satnggap dan jangan terlambat sehingga nantinya api sulit dikendalikan. “Kami minta agar semua pihak swasta turut membina kerjasama dalam mendeteksi dini dalam pencegahan dan pemadaman potensi karhutla,” imbuhnya.
Dia menambahkan, bahwa dalam pelayanan penanggulangan bencana tidak bisa dilakukan sendiri saja. Harus bersatu dan membutuhkan totalitas semua pihak untuk berkolaborasi, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha, masyarakat, media, swasta serta pakar dan ahli segala bidang. “Saya terus mengajak semua pihak, untuk terus bersinergi melakukan upaya pencegahan dan sedini mungkin memadamkan jika terjadi karhutla,” tutupnya. (rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com