APEL KESIAPSIAGAAN - Bupati Katingan Sakariyas SE menyerahkan kunci kendaraan yang akan digunakan untuk menghadapi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kecamatan Katingan Hilir, Kamis (01/04/2021). FOTO: PROTOKOL FOR RK
RADARKALTENG.COM, KASONGAN – Bupati Katingan Sakariyas SE memimpin Apel Kesiapsiagaan menghadapi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kecamatan Katingan Hilir, Kamis (01/04/2021). Kegiatan di Halaman Kantor Kecamatan Katingan Hilir ini, juga dihadiri oleh Kapolres Katingan, Perwira Penghubung 1015/SPT di Kasongan, Kasatpol PP, Kepala Dinas Kesehatan dan Camat Katingan Hilir.
Dalam arahanya, Bupati mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan sudah melaksanakan rapat Pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan Penanganan Karhutla. “Berdasarkan informasi prediksi cuaca dari BMKG, secara umum Kabupaten Katingan akan memasuki musim kemarau pada Bulan Mei,” tuturnya.
Sementara untuk data pantaua hot spot tahun 2020, jumlahnya di Kabupaten Katingan ada 920 titik. Jumlah ini menunjukan penurunan dibanding Tahun 2029, yakni 3.549 hot spot. Untuk Januari hingga 29 Maret 2021, terpantau ada 11 hot spot. “Melihat kondisi tersebut, maka potensi ancaman kebakaran hutan dan lahan sudah ada. Sehingga, harus dipadamkan sedini mungkin supaya tidak meluas dan bertambah banyak serta segera diantisipasi oleh kita bersama,” kata Sakariyas.
Dia berharap pada seluruh anggota Satgas dalam penanganan darudat bencana karhutla yang terbentuk hingga tingkat desa nantinya bisa bersinergi bersama seluruh stakeholder terkait dan didukung pemerintah pusat. Secara khusus, BNBP, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.
“Kita tahu potensi ancaman karhutla yang dihadapi tahun ke tahun memiliki eskalasi dan karakter yang berbeda-beda. Itu disebabkan, karea kondisi lahan, cuaca dan iklim. Ditambah lagi dengan peningkatan aktivitas aoknum tidak bertanggung jawab yang masihk melakukan pembakaran-pembakaran. Tetapi saya percaya pada sinergisitas kita semua untuk mewujudkan komitmen Katingan Bebas Asap Tahun 2021,” imbuh Bupati.
Selain kesiapan sumber daya personel, peralatan dan penganggaran, Bupati juga meminta pada semua untuk mengutamakan upaya pencegahan melalui deteksi dini daerah rawan karhutla. Termasuk pula pemetaan daerah peladang atau petani, monitoring areal rawan titip api serta pemanatau kondisi harian di lapangan. “Monitoring dan pengawasan harus sampai ke bawah, dengan melibatkan Babinsa, Bhabinkamtibmas, kepala desa, satgas kebencanaan di desa dalam penangana karhutla,” pesannya.
Selain itu, cari solusi yang permanen agar korporasi dan masyarakat yang melakukan pembukaan lahan dengan tidak membakar. Salah satunya, melalui peran penyuluh pertanian, swasta ataupun instansi terkait lainnya dengan saling bersinergisitas. “Penting pula, agar ditempatkan sarana dan prasarana di daerah rawan karhutla dan pastikan semua peralatan dalam kondisi siap pakai,” tutur Sakariyas. (ara/rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com