WAWANCARA - Bupati Sakariyas SE didampingi Kepala Dinas Kesehatan dr Robertus Pamuryanto saat diwawancara sejumlah wartawan, baru-baru ini. FOTO: IST FOR RK
RADARKALTENG.COM, KASONGAN – Bupati Sakariyas SE menuturkan, untuk tahap pertama ada 2.080 vaksin Covid-19 yang diterima Kabupaten Katingan. Sesuai arahan dari pemerintah pusat, vaksinasi tahap pertama ini diprirotaskan untuk tenaga kesehatan dan pejabat publik.
“Dengan adanya vaksin ini, harapan kita akan menambah kekebalan tubuh dan kalau bepergian tidak perlu harus swab lagi, karena sudah ada keterangan sudah divaksin,” katanya didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan, dr Robertus Pamuryanto saat diwawancara sejumlah wartawan, baru-baru ini.
Bupati berkeinginan, agar pejabat-pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan termasuk anggota DPRD, kalau melakukan perjalanan harus ada surat keterangan bebas Covid-19 dan sudah dilakukan swab. “Seperti saudara-saudara kita di kabupaten lain, mereka ada yang seperti itu. Misalnya saya perjalanan ke Palangka Raya atau daerah lain, saya memiliki surat tereangan bebas Covid-19 tersebut,” katanya.
Sakariyas mengaku tidak ikut divaksinasi, lantaran usianya sudah melampaui 60 tahun. Vaksinasi dilakukan terhadap mereka yang berusia antara 18 sampai 59 tahun. “Informasi yang dia terima, masih dicari solusi lain. Mudah-mudahan nanti yang berusia dibawah 18 dan diatas 60 tahun bisa juga divaksin,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Bupati berpesan kepada seluruh lapisan masyarakat khusunya di Kabupaten Katingan agar jangan ragu untuk divaksi. Karena utuk tahap II dan III nanti, vaksinasi dilakukan untuk masyarakat. “Jangan ragu untuk ikut vaksin, karena itu untuk kebaikian diri kita dan keluarga masing-masing guna mengantisipasi dari pandemi Covid-19 ini,” ujarnya.
Sakariyas juga meminta, agar vaksin yang sudah ada saat ini agar ditaruh ditempat aman dan dijaga kekat, agar tidak ada ganguan apapun. Ini untuk mengantisifasi hal-hal yang tidak diinginkan. “Siapa tahu ada orang yang iseng dan menaruh vaksi palsu. Nanti malah membahayakan orang lain yang akan divaksinasi,” pungkasnya. (ara/rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com