Bupati Kabupaten Sukamara, H. Windu Subagio.
RADARKALTENG.COM, SUKAMARA – Bupati Sukamara, H. Windu Subagio menyampaikan bahwa kabar baik telah terjadi di wilayah setempat mengenai kasus corona virus disease 2019 (covid-19). Dimana, untuk tingkat kesembuhan pasien terkonfirmasi positif terus mengalami peningkatan hingga 50 persen lebih.
“Semua pasien yang terkonfirmasi positif covid-19 ini, sebelumnya memang tidak menunjukkan gejala atau keluhan secara klinis. Meski, ada beberapa yang secara spesifik sempat mengalami kehilangan indra penciumannya,” ucap Windu kepada Radar Kalteng Online, Rabu (21/10/2020).
Pasien tersebut rata-rata orang tanpa gejala atau OTG. Jadi sesuai mekanismenya, dilakukan karantina secara mandiri di rumah sakit perluasan maupun dirumah saja. Tetapi dengan pengawasan secara ketat dan terus dilakukan terapi serta olahraga setiap harinya oleh petugas kesehatan.
“Kita ketahui, hingga saat ini sudah 43 orang yang telah terkonfirmasi positif Covid-19. Namun dari hasil pemeriksaan, bahwa dari sampel swab yang dikirim kembali maka sebanyak 25 orang telah dinyatakan sembuh hingga saat ini,” ungkap Bupati.
Memang, masih ada sekitar 18 orang yang masih tetap dinyatakan positif Covid-19. Meski begitu, saat ini telah dikirim kembali hasil swab semua pasien tersebut, diharapkan adanya kabar baik yang akan diterima.
“Dengan penanganan secara intensif yang dilakukan oleh para medis, sehingga tingkat kesembuhan ini terus menunjukkan tren lebih baik lagi. Kita sangat harapkan, hasil sampel swab yang dikirim ini ada beberapa pasien lagi yang dinyatakan sembuh,” imbuhnya.
Walaupun begitu, masyarakat tetap diminta menerapkan kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan. Seperti menggunakan masker, mencuci tangan, maupun menjaga jarak (3M). bahkan, sosialisasi juga terus dilakukan secara massif.
Secara psikologis, tampaknya masyarakat sudah lebih siap dan mulai memahami bagaimana cara menjaga diri supaya terhindar dari virus ini. Jujur saja menutur Bupati, secara logika hal tersebut akan sangat sulit untuk dihindari, terutama untuk klaster keluarga.
“Jadi, pada intinya jangan panik. Karena kita juga sudah menerapakan pola dan kebiasaan hidup baru, terpenting selalu menerapkan disiplin protokol kesehatan,” jelasnya. (don/rk1)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com