Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Riskon Fabiansyah.
RADARKALTENG.COM, SAMPIT – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Riskon Fabiansyah menyoroti kembali maraknya kasus asusila dengan korbannya anak di bawah umur.
“Maraknya kasus asusila belakangan ini harus menjadi perhatian serius kita bersama, terutama para stake golder, baik pemerintah daerah hingga otangtua,” ungkap Riskon, Senin (27/07/2020).
Disebutkan Politisi Partai Golkar tersebut, saat situasi pandemi Covid-19 menuju kebiasaan normal baru ini, semestinya membuat anak-anak lebih banyak di rumah dan diawasi oleh orang tuanya. Namun fakta di lapangan, malah banyak anak yang dengan leluasa keluar rumah, hingga tidak sedikit yang menjadi sasaran kejahatan, khususnya asusila.
“Saya rasa ini perlu ada sentuhan kebijakan dari pemerintah. Pemkab Kotim dituntut mengeluarkan kebijakan melalui dinas pendidikan, agar kegiatan anak-anak selama belajar dari rumah (BDR) bisa termonitor dengan baik. Sehingga, kejadian asusila yang menimpa anak tidak terulang kembali,” ungkapnya.
Lanjutnya, dan tidak kalah penting, adalah peran dari orangtua dalam mengawasi anak-anaknya selama BDR. Yakni, dengan tidak membiarkan anak-anak keluar dari rumah, tanpa didampingi anggota keluarga yang lebih dewasa.
“Jangan sampai anak-anak kita jadi korban tindakan asusila dari orang-orang yang tidak bermoral. Di sisi lain, kita ikut melindungi anak-anak kita dari resiko tertular covid19,” imbuhnya.
Riskon menyebut, dengan lemahnya sistem pengawasan orangtua terhadap anaknya, mengakibatkan anak-anak bisa terjerumus dalam pergaulan yang kurang pentas. Hingga tidak jarang, para pelaku kejahatan mengintai mereka.
“Sistem BDR memberi ruang agar anak-anak lebih banyak waktu bersama orangtua selama pandemi Covid-19 saat ini. Jadi jangan sampai anak kita dibiarkan keluar rumah, tanpa ada pendampingan dari orangtua atau keluarga terdekat,” pungkasnya. (spt/rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com