RAKOR – Bupati Sukamara, H. Windu Subagio ketika membuka Rakor Pencegahan Penanganan dan Penindakan Karhutla, Rabu (10/06/2020). FOTO: DON/RADAR KALTENG.COM
RADAR KALTENG.COM, SUKAMARA – Bupati Sukamara, H. Windu Subago mengatakan, dalam penangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dapat diambil pelajaran dari penanganan dan antisiapasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Yakni, dengan menggunakan Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas melalui sosialisasi atau himbauan terkait larangan membakar. Hal ini dia sampaikan, saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor )Pencegahan Penanganan dan Penindakan Karhutla, di Aula Kantor Bupati setempat, Rabu (10/06/2020).
“Kegiatan ini sebagai antisipasi kita dalam penanganan Karhutla di Kabupaten Sukamara, sehingga kita semua tidak lengah. Saya juga sangat apresiasi kepada semua golongan masyarakat termasuk TNI dan Polri memalui Bhabinsa dan Bhabinkabtimas, dalam penanganan pandemic Covid-19,” ucap Bupati.
Menurutnya, model-model penerapan penangan Covid-19 juga bisa beberapa dapat diterapkan dalam penangan Karhutla, seperti di desa-desa sudah ada pos. Jadi, bagamana nantinya pos-pos yang ada juga bisa sekaligus untuk menjaga dan mengantisipasi terjadinya karhutla.
“Karena itu, nanti kita diskusikan hal ini secara teknis. Selain itu, ada juga isu yang krusial dalam penanganan karhutla ini, dimana adanya pembicaraan terkait memperbolehkan pembakaran di lahan mineral dengan luasan dan pengawasan tertentu,” ungkapnya.
Tentunya, hal tersebut akan menjadi suatu pertanyaan bagi masyarakat. Sebab, larangan terkait pembakaran ini masih tertuang di beberapa aturan yang masih berlaku seperti di Perda dan UU. Karena itu, Rakor ini menjadi momen dalam menentukan kesepakan bersama apakah bisa diberlakukan atau tidak.
“Saya meminta kepada Camat-camat untuk dapat lebih mengkoordinir, supaya desa-desa sudah mulai melakukan tindakan-tindakan preventif terhadap penanganan Karhutla. Terutama, di daerah rawa seperti Kecamatan Lunci dan Jelai,” imbuhnya.
Selain itu, kepada stakeholder terkait juga sudah bisa memulai dalam pengambilan tindakan-tindakan dalam penanganan awal terkait Karhutla. Dimana, saat ini lebih fokus pada kegiatan preventif pencegahan awal.
“Karenanya dalam penanganan Karhutla ini, kita lebih fokus pada penanganan maupun tindakan preventif, daripada melakukan tindakan pemadaman. Jadi kita jangan lengah, sehingga antispasi awal pencegahan Karhutla ini bisa dilakukan,” demikian pungkasnya. (don/rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com