RADARKALTENG.COM, SAMPIT – Dampak defisitnya anggaran sebesar Rp150 miliar, berimbas pada pemangkasan sejumlah program usulan untuk tahun anggaran 2020. Salah satu yang kena imbasnya adalah PDAM Dharma Tirta Sampit.
Anggota DPRD Kotim, Rimbun, menyebut, pihaknya dari Komisi I sepakat agar pemangkasan anggaran subsidi untuk PDAM tahun 2020 hingga di atas angka 40 persen.
“Usulan awal sebesar Rp8 miliar, kita di Komisi I mengusulkan dipangkas menjadi Rp5 miliar saja. Untuk sisanya kita alihkan ke sektor lain, yang juga bersifat prioritas,” jelas Politisi PDIP tersebut.
Di sisi lain, timpal Rimbun, mengingat tiap tahun ada suntikan dana cukup besar dari pemerintah. Menurut dia, sudah saatnya pihak PDAM untuk bisa lebih mandiri dalam mengelola badan usahanya.
“Mereka punya hak dan kewenangan untuk mengatur keuangan, jadi semestinya BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) bisa mandiri dan tidak lagi mengharapkan subsidi dari pemerintah,” terangnya.
Ditambahkan Rimbun, menginat PDAM merupakan badan usaha dengan melakukan pungutan yang tertib dari pelanggan, tidak selamanya pemerintah harus memberikan suntikan dana yang besar tiap tahunnya. (spt/rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com