RADARKALTENG.COM, SAMPIT – Bus Yessoe Nomor Polisi KH 7132 GI yang membawa sekitar 32 penumpang, terprosok ke dalam bekas galian atau drainase.
Kala itu, bus mau keluar dari Terminal Patih Rumbih Jalan MT Haryono, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Hal ini, mengundang keperihatinan pihak dewan.
Anggota DPRD Kabupaten Kotim, Drs. M. Shaleh meminta agar pemerintah daerah melalui dinas terkait segera mengevaluasi pekerjaan proyek drainase dalam kota tersebut.
Akibat kejadian itu, sebutnya, puluhan penumpang sempat telantar beberap jam menunggu proses evakuasi. “Kondisi drainase tidak kokoh, sehingga tidak mampu menahan beban bus yang membuat banyak penumpang,” katanya, Senin (29/07/2019).
Pascakejadian itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD ini meminta agar sektor pengawasan dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) lebih dioptimalkan. Bahkan bila perlu, dilakukan evaluasi kembali.
“Pengawasannya harus dimaksimalkan. Jangan sampai, proyek tersebut justru merugikan daerah. Bila perlu, lakukan evaluasi kalau memang tidak layak,” pungkasnya.
Shaleh menilai, dampak dari pengerjaan proyek tersebut juga sampai saat ini menjadi polemik di masyarakat. “Terutama, mereka merasa dirugikan,” imbuhnya. (spt/rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com