RADARKALTENG.COM, SAMPIT – Seluruh program pembangunan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) harus terencana dengan matang. Hal itu penting, agar program-program tersebut efektif dan efisien.
Menurut Wakil Ketua DPRD Kotim, H. Supriadi, sejauh ini masih banyak karut marutnya dalam pelaksanaan pembangunan. Salah satunya, angka Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) tahun anggaran 2018 yang cukup besar.
Melihat keadaan demikian, dia menilai ada yang salah dalam pelaksanaan pembangunan jika masih banyak Silpa. Pasalnya, itu membuktikan kegagalan perencanaan.
“Silpa terbesar di 2018 ini angkanya di Rp355 miliar. Angka itu tidak kecil, menyamai seperenam dari APBD 2019,” kata Politisi Partai Golkar, Jumat (12/07/2019).
Dia sangat menyayangkan dana sebesar itu tidak terserap dengan baik. “Padahal, banyak program yang waktu pembahasan ditunda karena alih-alih ketidaktersedian anggaran,” ucapnya.
H. Supriadi menuturkan, semakin besar Silpa menandakan ketidakberesan dalam penganggaran. Akibatnya, ada dana tidak dibelanjakan.
“Kalau di sistem pemerintahan, jika dana Silpa ini semakin besar bukan baik. Tapi, dicap tidak mampu membelanjakan uang. Sehingga, berdampak kepada dana dari pemerintah pusat. Termasuk pula, penilaian lainnya oleh lembaga negara lainnya,” ujarnya. (spt/rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com