RADARKALTENG.COM, SUKAMARA – Tradisi Betawakan (melempar, red) plastik berisi air dicampur pewarna, sudah turun temurun dilakukan masyarakat Sukamara. Seperti pada Rabu (05/06/2019) lalu, ratusan masarakat berdatangan ke Sungai Jelai untuk memeriahkan tradisi ini.
Kegiatan tersebut, tetap tidak lepas dari pengawasan dan penjagaan dari pihak Polair Polres Sukamara. Ini dimaksudkan, untuk mengantisipasi dan memperingatkan masyarakat agar selalu berhati-hati.
“Meski ini sifatnya hiburan, pengawasan dan penjagaan tetap dilakukan guna menghindari hal yang tidak diinginkan,” ujar Kapolres Sukamara AKBP Sulistiyono SH MM melalui Kasat Polair Iptu Armadi kepada radarkalteng.com, Rabu (05/06/2019).
Karena kegiatan ini berada diatas perairan, lanjutnya, sehingga sangat perlu dilakukan pengawasan dengan seksama, agar tak terjadi hal yang merugikan masyarakat.
“Tradisi yang dilakukan dua kali setahun itu pada moment Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha ini selalu menjadi perhatian khusus kita,” sebut Armadi.
Bahkan untuk memaksimalkan pengawasan, maka anggota diperintahkan selalu siap siaga guna meminimalisir adanya hal yang tak diinginkan.
“Kami turunkan anggota, agar dapat meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan. Bukannya mendoakan, selama ini memang belum ada kejadian yang merugikan masyarakat seperti kecelakaan air, saat pelaksanaan tradisi ini,” tuturnya. (don/rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com