Tongkang PT AKT Tabrak Kelotok hingga Tenggelam

RADARKALTENG.COM, MUARA TEWEH-Tongkang milik PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) dengan muatan ribuan ton batu bara menabrak kapal kayu dan kelotok di pelabuhan Jingah, Kabupaten Barito Utara.

Insiden tersebut terjadi, Senin (4/3/2019) pagi sekitar pukul 07.40 WIB, di Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara (Batara), Provinsi Kalimantan Tengah.

Kecelakaan air tersebut membuat kelotok yang dihantam tenggelam. Informasi yang dihimpun, kapal tarik tongkang (tugboat) TB Republik 031 menarik tongkang BG Tuhup 13 dengan muatan batu bara kurang lebih 3.000 ton.

Kejadian diduga dipicu akibat adanya ganguan mesin dan derasnya arus sungai. Sehingga, tali tongkang putus. Kapolsek Teweh Tengah AKP Nandi Indra N SIK, menerangkan tongkang awalnya menyerempet kapal kayu yang berada di belakangnya dan mengalami kebocoran.

Setelah itu, tongkang yang hilang kendali kembali menabrak kelotok yang nyandar di pelabuhan Jingah.

“Kelotoknya hancur dan tenggelam. Sedangkan pelabuhan mengalami kerusakan,” sebutnya.

Karyawan Sub Kontraktor PT Giat Banyuwangi yang melihat kejadian, mengatakan tongkang datang  dari hulu. Saat itu, tongkang melaju kencang. Kapten tugboat pun sudah diberikan peringatan.

“Karena sudah dekat. Tongkang  BG Tuhup  bagian belakangnya menabrak depan tokang kecil milik kontraktor PT Mutiara Karya Utama, ” ungkapnya.

Kepala UPT Dermaga Dinas Perhubungan Batara Muhammad Nurdin, membenarkan kejadian tersebut. Tongkang itu mengangkut batu bara milik PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) yang lokasinya di wilayah Kabupaten Murung Raya (Mura).

“Insiden tersebut tidak ada korban jiwa. Saat ini tongkangnya bertambat di kawasan Rapen, Kelurahan Lanjas. Hanya saja tongkang material jembatan karam di Kelurahan jingah,” terangnya.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Batara HFery Kusmiadi, saat dikonfirmasi, mengatakan jembatan yang tersenggol rangka jembatannya tidak terpasang. Namun akibat benturan itu kerangka jembatan mengalami penurunan.

“Memang ada penurunan kerangka dari jembatan. Namun pekerjaan tetap dilanjutkan,” pungkasnya. (siu/rk1)