RADARKALTENG.COM, PURUK CAHU – Salah satu program pemerintah Kabupaten Murung Raya yakni Murung Raya bebas Buang Air Besar (BAB) sembarangan belum maksimal. Masyarakat Mura hal itu karena sampai saat ini dari 116 desa dan 9 kelurahan se-Kabupaten Mura baru ada 4 desa saja yang saat ini masuk pada kategori Desa Bebas BAB Sembarangan.
“Dari semua desa dan kelurahan se-Kabupaten Mura, baru 4 Desa saja yang kita nyatakan bebas dari perilaku BAB sembarangan. Dan hal itu tentu sangat memprihatinkan karena target kita Mura bebas dari BAB sembarangan,” Ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mura, dr Suria Siri.
Ke-4 desa itu yakni desa Dirung Pinang dan Desa Tahujan Laung di Kecamatan Laung Tuhup, Desa Kolam Kecamatan Tanah Siang dan Desa Kalasin Kecamatan Seribu Riam.
Ini berkat bantuan Dinas PUPR Kabupaten Mura sebagai leading sektor untuk melakukan pembangunan tempat BAB. Dinas kesehatan hanya untuk mensosialisasi serta memberikan arahan dan pemahaman kepada masyarakat.
Pihaknya mengaku optimis kedapannya desa-desa yang masih belum mempunyai fasilitas wc tempat BAB. Desa yang telah menyatakan bebas dari perilaku sembarangan itu dapat menjadi percontohan bagi desa yang lainnya. Artinya,kata dia lagi, meskipun masih jauh dari target bebas secara keseluruhan. Namun upaya menuju daerah bebas perilaku tersebut.
“Di Mura ini lebih cenderung ke soal kebiasaan. Apalagi karakter lingkungan atau alamnya kan banyak terbentang sungai-sungai besar melintasi perkampungan. Sehingga merubah perilaku yang telah menjadi kebiasaan tersebut tentu perlu waktu,” ujarnya.
Penyadaran itu terus dilakukan dengan berbagai upaya yang dilakukan terus menerus, misalnya dengan cara mensosialisasikan tentang manfaat pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Kami juga melakukan berbagai cara untuk menyadarkan masyarakat, misalnya melalui sosialisasi tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan lima pilarnya. Yaitu stop BAB secara sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan, pengelolaan sampah, dan pengelolaan limbah cair,” tambahnya.
Suria memastikan, pendekatan penyadaran juga kerap dilakukan dengan menyampaikan dampak negatif dari perilaku itu. Seperti munculnya berbagai bibit penyakit bagi yang bersangkutan serta masyarakat dilingkungan tersebut, baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Suria berharap kedepannya seluruh masyarakat Murung Raya dapat bebas dari BAB sembarangan. Dengan kata lain tidak ada lagi masyarakan BAB di sungai kecil maupun besar yang ada di daerah ini. (adr/rk1)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com