RADARKALTENG.COM, SAMPIT – Pedagang Pasar Mentaya protes terkait penerapan parkir sistem elektronik di kawasan Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit. Para pedagang menyebut sejak berlakunya parkir elektronik tersebut, membuat mereka menanggung kerugian yang cukup besar akibat mulai sepi pengunjung.
“Pendapatan kami menurun drastis hingga angka 50 persen lebih. Ini akibat pengunjung sepi sejak berlakunya sistem parkir tersebut,” kata Dahlan, Ketua Pedagang Pasar Ikan PPM Sampit, dibincangi Rabu (20/2/2019).
Sementara Hj Eli, pedagang ayam potong, sejak berlakunya parkir elektronik awal Februari 2019 lalu, selain pendalatan yang menurun drastis, pihaknya harus dibebankan biaya tambahan untuk membeli es pendingin ikan dan ayam agar tidak cepat busuk.
“Mayoritas Pedagang Pasar Mentaya menolak. Ini tidak tepat diterapkan di sini. Ini bukan milik pribadi, jangan samakan dengan di mall,” sebutnya.
Para pedagang Pasar Mentaya menilai, sejak berlakunya parkir elektonik, yang paling dirugikan adalah pedagang ikan. Pasalnya, pengunjung jadi malas berkunjung ke PPM dan lebih memilih belanja di pasar dadakan.
“Bagaimana jika jelang lebaran nanti saat pengunjung ramai, sedangkan areal parkir di dalam kawasan PPM sangat sempit, pasti antre panjang. Belum lagi pintu plang pparkir yang sering macet,” sesalnya.
Mereka pun meminta agar pemerintah daerah bisa parkir elektronik dihapuskan dan dikembalikan seperti semula.(spt/rk1)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com