RADARKALTENG.COM, PURUK CAHU – Tenaga pengajar berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di wilayah pedesaan sering mangkir dalam melaksanakan tugas mengajar dan mendidik anak muridnya. Kondisi ini dikeluhkan oleh warga.
Bapak Boni, sapaan akrab salah satu tokoh atau tetua di Desa Dirung, Kecamatan Murung, Kabupaten Murung Raya (Mura), tidak menepis kabar tersebut.
Ia mengatakan, disiplin guru yang mendapat tugas di Desa Dirung ini masih rendah.
“Disiplin mereka sangat rendah. Jauh kalah dari guru-guru zaman dulu. Yang disiplinnya tinggi,” katanya kepada awak koran ini, Sabtu (9/2/2019) lalu.
Para tenaga pengajar yang sudah menyandang predikat PNS ini, dalam satu minggu atau hari aktif kerja tidak pernah full dalam melaksanakan tugasnya.
“Dua hari, tiga hari, dan ada yang satu minggu tidak pernah mengajar,” ungkapnya.
Jarang turunnya guru PNS ini. Menjadi beban bagi tenaga honorer. Pasalnya, tenaga honorer secara otomatis mengerjakan tugas mengajar guru-guru PNS tersebut.
“Kalau pendidik seperti ini. Jelas saja tidak maksimal. Gaji mereka besar. Tugas kecil. Sedangkan tenaga honor gaji kecil tetapi tugasnya banyak,” sebut Bapak Boni.
Memang lanjutnya, guru-guru PNS ini jarang masuk kerja dengan alasan tidak ada rumah dinas untuk menetap di desa. “Ada rumah dinas tetapi sudah penuh. Artinya, rumah dinas guru di desa kami ini masih kurang,” terangnya.
Guru-guru ini, sangat cerdik. Mereka selalu lolos dari sidak yang dilakukan oleh tim pengawas dari UPTD.
“Kalau ada kabar pengawas datang. Maka sehari sebelumnya lebih dulu datang,” ungkapnya.
Demi majunya pendidikan di Desa Dirung ini, Bapak Boni mengharapkan, pemerintah melalui dinas terkait untuk lebih maksimal lagi dalam memberikan pengawasan.
“Kalau ada yang malas. Harusnya ada tindakan sanksi disiplin,” ucapnya.
Sementara itu, upaya konfirmasi ke Dinas Pendidikan Kabupaten Mura melalui Kepala Bidang Sekolah Dasar (SD), belum mendapat tanggapan. (mra/rk1)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com