BERSTATUS sebagai seorang janda, tidaklah mudah bagi Meibieyes (23)—naman samaran. Terlebih dia tidak punya pekerjaan tetap dan harus menafkahi keluargannya. Kerja keras banting tulang pernah dilakukan wanita ini. Namun tetap saja, uang yang didapat tidak cukup untuk membiayai dua anak, dua adik dan ibunya.
Diduga lantaran putus asa, wanita bertubuh seksi ini akhirnya banting setir mencari jalan pintas untuk menghasilkan rupiah. Entah bagaiman ceritanya, Meibieyes terjerumus dalam pergaulan dunia malam di salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah. Bermodalkan wajah cantik, janda muda tepaksa menjajakan tubuhnya yang terbilang bohay.
Namun dia terbilang bermain aman, karena memanfaatkan teknologi untuk mencari pelanggan yang kebanyakan pria hidung belang dan banyak uang. Meibieyes menggunakan salah satu aplikasi di ponsel androidnya, sehingga siapa saja yang tertarik bisa langsung beromunikasi dan bertransaksi.
Jika harganya cocok, maka tinggal menentukan lokasi pertemuan dan berlanjut hingga ke ranjang. Biasanya, Meibieyes membuka tarif antara Rp300-400 ribu. Namun untuk tempat kencan, dibebankan pada pria yang membokingnya. “Terpaksa bang, untuk menafkahi keluarga saya,” ujar Meibieyes saat dibincangi Tim Palangka Ekspres (Grup Radarkalteng.com), baru-baru ini.
Perempuan canntik ini lalu curhat, jika selama ini dia menjadi tumpuan hidup keluarganya. Dua anak dan dua adiknya masih kecil semuam mereka masih bersekolah. “Gak mungkin harus membebani ibu saya untuk membiayai mereka. Sedangkan suami saya sudah tidak tahu ke mana rimbahnya. Yak terpaksa aku harus begini,” katanya sambil berbaring menggunakan pakian seksi.
Selain di kota tempatnya tinggal, terkadang Meibieyes juga harus hijrah ke provinsi tetangga, agar bisa mendapatkan lebih banyak uang. Dalam semalam, dia bisa menemani empat sampai lima orang pria. “Kalua di tempat saya, terkadang sedikit. Tiga hari, biasanya hanya satu orang saja. Kalau di sana, satu malam bisa lebih dari tiga orang. Perna sampai lima orang yang saya layani dan semua aman,” ujarnya sambil tersenyum nakal.
Kalau di kota tempat tinggalnya, Meibieyes kadang was-was karena dekat dengan keluarga. Jadi masih ada rasa takut ketahuan, karena mereka tidak ada yang tahu apa pekerjaan sebenarnya. Saat disinggung untuk mencari seorang suami agar berhenti dari dunia hitam ini, dia menjawab itu sulit. Pasalnya, belum tentu orang itu nantinya setia dan mau menerima kekurangan Meibieyes.
“Gak akan ada pria yang mau, kalau dia sudah melihat kenyataan hidup saya ini. Pasti pria tersebut gak akan mau menafkahi keluarga saya. Tahu sendiri kan, lelaki sekarang ini yang manisnya saja diambil. Saya enak seperti ini saja, tidak ada beban mencari nafkah untuk keluarga,” katanya.
Jika benar nantinya akan ada pria yang benar-benar tulus untuk menjalani hidup bersama dia dan keluarga, Meibieyesmengaku pasti akan berhenti dari pekerjaanya sekarang. “Kalau ada pasti lah mas, saya berhenti melakukan hal seperti ini. Kalau boleh jujur, saya sudah capek. Namun karen tidak ada pekerjaan lagi, jadi mau gak mau harus melakukan ini. Kalau mas, emang mau apa jadi suami saya,” cetunya sambil tertawa. (lex/ndi)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com