RADAR KALTENG.COM, KUALA KURUN – Perilaku remaja sekarang atau yang keren disebut dengan kids zaman now, memang ada-ada saja. Seperti video duel dua pelajar putri SMP yang viral di media sosial (medsos), menunjukkan pergaulan negatif anak zaman now diluar etika.
Video yang menjadi viral tersebut, merekam pertengkaran dua siswi dengan durasi 1 menit 40 detik. Terlihat jelas,aksi keduanya saling cakar mencakar rambut.
Aksi keduanya itu, menjadi tontonan gratis dan mengasyikan bagi beberapa pelajar lainnya yang terlihat jelas dalam video duduk di atas sepeda motor sambil meneriaki dan memberikan “semangat” kepada keduanya.
Sedangkan, salah satu pelajar lain menjadi juru kamera sembari merekam menggunakan kamera ponsel. Dari video tersebut, seragam yang dikenakan sangat jelas. Dimana salah satu “petarung” mengenakan pakaian seragam olahraga dengan tulisan di belakangnya SMP Gunung Mas. Salah satu kabupaten di Provinsi Kalteng. Sedangkan, rivalnya mengenakan seragam pramuka.
Sementara itu, percakapan yang terekam dalam video singkat tersebut menggunakan bahasa Dayak Ngaju. Dimana sumpah serapah keluar dari dua remaja putri yang seharusnya tak pantas dilontarkan.
Video duel pelajar putri ini, diduga lantaran dipicu masalah rebutan pacar. Alhasil, ketika pemilik akun Facebook (FB) Erwan Asbun mengupload ke FB-nya, langsung mendapat respon warganet. Sebanyak ratusan mengomentarin video tersebut. Tidak hanya komentar, video tersebut itu pun dibagikan kurang lebih puluhan kali.
Komentar warganet beragam menyikapi video tersebut. Dan, pastinya sangat menyayangkan perliaku pelajar SMP itu. Namun ada juga yang menyebutkan bahwa video tersebut adalah video satu tahun yang lalu, dan dua remaja putri yang menjadi peran utama dalam video telah dikeluarkan dari sekolah dan sudah menikah. Meski tidak ada warganet lainnya yang memberikan bantahan atas komentar tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Gumas Agung Sera, mengatakan pihaknya tidak mengetahui video tersebut. Akan tetapi kata dia, apabila video itu benar, maka dia menyarankan agar pihak sekolah segera menyelesaikan masalah tersebut.
“Kami pihak dinas belum berani berkomentar jauh terkait video itu. Apabila benar kami serahkan kepada pihak sekolah saja untuk memberikan tindakan,”kata Agung saat dikonfirmasi awak PE (Grup radar kalteng.com) via ponsel, Kamis (23/11).
Sementara Kasi Peserta Didik SD, SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Gumas Cendrawan, menyampaikan dari hasil penelusuran, video yang beredar di medsos dan viral tersebut terjadi pada 2015.
“Itu video tahun 2015 dan kejadian di Jalan Perintis Desa Tumbang Empas, Kecamatan Mihing Raya,” kata Cendrawan.
Dia menuturkan, informasi itu dari Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 1 Tumbang Empas Yuliati. “Ibu Yuliati yang memberikan informasi itu kepada kita. Besok kita akan menghubungi Kepsek SMP 1 Kampuri yang lama Riduan dan yang baru, Kepsek Tumbang Empas, dan Kepala UPTD Kecamatan Mihing Raya. Menanyakan terkait video tersebut,” ungkapnya.
Dia menambahkan, petugas dari Polsek Sepang pun sudah menanyakan ke sekolah yang terduga tempat pelajar putri itu sekolah.
Sementara itu, Kapolres Gumas AKBP Ardiansyah Dulay, saat dihubungi awak PE, masih belum bisa memberikan keterangan.(nya*/cen)
Te akan ketun keme angat gawi je jia ba untek nh kawan andi, cuba sama2 mahapa ih hete ela sing kalahi. Wkwkwk
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com