RADARKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Seorang pelajar tewas di kolam renang Hotel Batu Suli Palangka Raya, Minggu (19/11). NCA (13) mati lamas (tenggelam, Red) usai menyelamatkan teman keponakannya di kolam yang beralamat di Jalan Raden Saleh Palangka Raya. Nyawanya tak tertolong meski telah dilakukan upaya pertolongan pertama dan medis di RSI Muhammadiyah.
Informasi yang dihimpun PE (grup Radar Kalteng.Com) dari sumber kepolisian, NCA anak ke-3 dari Danki Air Bekangdam XII Tanjung Pura Kapten Cba Sujud. Ia berangkat ke kolam renang bersama kakaknya, Dewi Citria Sari, dan keponakan korban serta teman-temannya sekitar pukul 12.00 WIB.
Sekitar 30 menit kemudian, mereka sampai di lokasi kolam renang. Kemudian, mereka mulai berenang bersama. Namun tak berapa lama, terdengar suara minta tolong dari teman keponakannya. NCA yang mendengar itu berusaha menolong. Alih-alih menolong, ternyata NCA malah menjadi korban. Ia tenggelam usai melakukan aksi heroik menyelamatkan teman keponakannya.
Melihat kejadian tersebut, kakak korban yakni Dewi Citria Sari langsung berteriak minta tolong. Setelah itu tiga karyawan hotel menolong dan memberikan pertolongan pertama dengan cara di tekan-tekan dadanya, mengangkat kakinya hingga korban sempat muntah mengeluarkan air.
Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Muhammadiah di Jalan RTA Milono untuk mendapatkan pertolongan tim medis. Namun naas, dalam perjalanan nyawa korban tak tertolong. Jenazah kemudian dibawa ke rumah duka di Asrama Darsono Jalan Diponegoro Gang Raying Suring I.
Kapolres Palangka Raya, AKBP Lili Warli Melalui Kasat Reskrim AKP Ismanto Yuwono mengatakan pihaknya masih memeriksa terkait hal tersebut. Adapun saksi-saksi telah diminta keterangan.
“Kami masih lakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi apakah ada kelalaian dari pihak pengelola kolam renang,” tegasnya, Senin (20/11).
Sementara saat di konfrmasi General Manager Hotel Batu Suli Nathan mengungkapkan, saat kejadian petugas kolam renang yang sedianya berjaga sedang istirahat makan siang. Mengingat kedatangan korban sekitar pukul 13.00 WIB.
“Jadi saat dua petugas yang berjaga sedang makan, mereka masuk. Kejadian itu cuma beberapa menit. Sampai akhirnya ada yang berteriak minta tolong dan petugas segera pergi ke lokasi kejadian,” ungkapnya.
Dia menyatakan, saat kejadian memang jam istirahat. Meskipun loket penjualan tiket masih melayani pengunjung yang membeli.
“Kita bertanggungjawab seluruhnya. Dari biaya rumah sakit, pemakaman dan semuanya. Pihak keluarga tidak mengeluarkan biaya sedikitpun,” tuturnya. (lex/sig)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com