RADAR KALTENG.COM, BUNTOK – Ahmad Rifani alias Iban (29) tewas ditikam Budi Hartono (34) di Jalan Merdeka Raya, Buntok, Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Minggu (22/10/2017) sekitar pukul 14.15 WIB.
Preman ini membunuh ala mafiaso Italia. Tersangka mencium tangan korban lalu menusuk punggungnya dari belakang tanpa ketahuan. Pembunuhan dilakoni Budi, karena Iban menegurnya saat berusaha mencium keponakannya di Hotel Dita, Jalan Merdeka Raya.
Sumber Kepolisian menyebutkan, berawal saat warga Jalan Kartini itu mendatangi tempat korban tepatnya di Hotel Dita. Tersangka masuk tanpa izin ke ruang tamu hotel dan berusaha mencium keponakannya. melihat itu, Iban sontak menegur tersangka.
Karena ditegur, Budi tersinggung kemudian pergi ke pasar mengambil pisau dapur di toko pecah belah, tanpa seizin penjualnya. Lalu tersangka mendatangi korban untuk meminta maaf. Setelah bermaafan, korban membalikan badannya. Kesempatan itu digunakan tersangka untuk menusuk dari belakang punggung kiri korban. Iban kaget bukan main dan mengalami luka tusuk dalam.
Korban berusaha lari menuju Mapolres Barsel lama untuk melapor, namun terjatuh di jalan karena terluka parah. Anggota piket langsung membawa korban ke RSUD Jaraga Sasameh Buntok. Setelah kejadian, tersangka melarikan diri, namun tidak lama berhasil diringkus polisi.
“Korban mengalami luka tusuk sangat dalam hingga menembus paru-paru hingga nyawanya tidak dapat terselamatkan,” Kata Kapolres Barsel AKBP Yussak Angga SIK MSi, kepada Radar Kalteng.com usai kejadian. Pihaknya telah mengamankan tersangka dan barang bukti berupa pisau dapur sepanjang 40 cm untuk penyidikan lebih lanjut.
“Untuk isu bahwa tersangka terkena gangguan jiwa, Kita akan memanggil psikolog untuk menindaklanjuti hal tersebut. Kepada tersangka dikenakan pasal 351 ayat 3 KUHP tentang tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara,” terangnya.(jms/yan)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com