SAMPIT – Kecelakaan maut di Jalan Tjilik Riwut Km 62, Desa Bukit Raya, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kamis (12/10) pagi, menewaskan seorang siswi SMK 1 Vita Rahayu (16) warga Jalan Parit 20 Jalan Tjilik Riwut Km 59, Desa Bukit Raya, Kecamatan Cempaga Hulu. Siswi cantik tersebut, meninggal dunia setelah mengalami pecah kepala dan terseret sepanjang 13 meter oleh sebuah truk yang menabrakanya.
Informasi yang dihimpun PE, kecelakaan maut terjadi pada saat korban berangkat sekolah. Dalam perjalanan korban mencoba mendahului sebuah truk dan tiba-tiba dari arah berlawanan datang truk yang dikemudikan oleh Subroto (37) dan langsung menabrak serta menyeret korban sepanjang 13 meter. Korban pun tewas seketika di lokasi kejadian dengan kondisi motor rusak parah dan korban mengalami pecah kepala dan isi kepalanya terburai.
Salah seorang warga setempat yang enggan menyebutkan namanya, mengatakan kecelakaan maut tersebut terjadi sekitar pukul 06.20 WIB ketika korban hendak berangkat ke sekolah. “Waktu itu korban berangkat ke sekolahnya, namun ketika sesampainya di TKP, motor yang dikendarainya bertabrakan dengan truk dan dia meninggal di tempat,” kata salah seorang warga yang enggan namanya dikorankan saat dibincangi PE di TKP, Kamis (12/10) pagi.
Korban ingin mendahului sebuah truk Fuso dari arah yang sama melaju di depan korban. Namun, ketika berusaha menyalip truk Fuso tersebut, korban tidak melihat kendaraan yang ada di depannya, karena di tikungan. “Waktu itu dia nyalip truk Fuso di depannya di tikungan, namun pada saat yang bersamaan datang sebuah truk dump dari arah berlawanan dan langsung menghantam korban serta menyeretnya,” tuturnya.
Terpisah, kepala Kamar Mayat RSUD dr Murjani Sampit, Kasro mengatakan korban mengalami pecah di bagian kepala, kedua belah tangan dan tulang dada patah, bahkan pada kedua kakinya di bagian paha juga patah, serta tulang lutut korban juga remuk.
“Melihat dari luka yang dialaminya, korban sepertinya terlindas oleh truk yang menabraknya, karena terdapat banyak tulang korban yang patah, terutama kedua belah kaki dan tangannya,” kata Castro. Untuk jenazah korban sendiri sudah dibawa pulang oleh keluarganya. Pihak keluarga tidak mengizinkan untuk visum maupun dijahit bagian tubuh maupun kepala yang pecah.
“Pihak keluarga korban meminta untuk tidak divisum ataupun dijahit, karena kata mereka, mereka sudah menerima dan mengetahui siswi SMK tersebut tewas bertabrakan dengan mobil. Jadinya korban langsung dibawa ke rumah duka,” terangnya.
Kapolres Kotim AKPBP Muchtar Supiandi Siregar melalui Kapolsek Cempaga Hulu Iptu AA Rahmad, membenarkan kejadian kecelakaan meninggal dunia tersebut. Pada saat itu terangnya, mobil dump truck Mitsubishi warna kuning yang dikemudikan Subroto melaju dari arah Palangka Raya menuju arah Sampit.
Ketika sesampainya di Jaan Tjilik Riwut Km 62 Desa Bukit Raya, pada saat itu jalan menikung ke kanan dari arah Palangka Raya, tiba-tiba dari arah berlawanan datang motor Honda Beat warna merah yang dikendarai korban yang pada saat itu mendahului mobil truck tangki yang berada di depannya.
“Koraban mendahului mobil truck tangki didepannya dengan cara mengambil jalur sebelah, karena jarak sudah dekat dan tidak bisa menghindar terjadilah tabrakan yang mengakibatkan sepeda motor dan pengendara menabrak bagian pintu mobil sebelah kanan,” kata AA Rahmad. (ken/cen)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com