RADARKALTENG.COM, KUALA PEMBUANG – Akibat adanya penyakit layu daun atau fusarium yang menyerang tanaman pisang para petani di Desa Bangun Harja Kecamatan Seruyan Hilir Timur, akhirnya membuat produksi pisang kepok di wilayah setempat turun secara drastis hingga 60 persen dari biasanya. Dan akibatnya para petani di desa setempat mengalami kesulitan untuk membayar angsuran kredit mereka di Bank.
Menurutnya petani pisang di Desa Bangun Harjar, Pieter (50), akibat penyakit ini banyak diantara petani yang mengalami kerugian yang tidak sedikit, sehingga kesulitan mengangsur pinjaman kredit usaha rakyat (KUR) di bank sebagai modal usaha mereka bertani selama ini.
“Sebelum adanya serangan penyakit ini, kredit kami lancar karena produksi pisang sangat melimpah,” katanya.
Namun lanjutnya lagi, saat sekarang ini produksi pisang yang dihasilkan menurun drastis, hingga mencapai sekitar 60 persen. Sehingga, hal ini meMbuat pihaknya sangat mengalami kesulitan untuk membayar angsuran pinjaman modal di bank.
“Terpaksa kami meminta keringan terhadap bank yang bersangkutan, dan solusinya kami diberikan keringanan waktu perpanjangan,” ujarnya.
Dikatakannya, penyakit fusarium ini mulai menyerang perkebunan pisang di desa mereka sejak dua tahun terakhir, dan berbagai upaya baik dari petani maupun pemerintah telah dilakukan untuk menghentikan serangan penyakit tersebut. Namun, tidak begitu membuahkan hasil, sehingga saat ini para petani hanya bisa merawat kebun pisang yang masih aman dari serangan penyakit tersebut.
“Biasanya setiap hari kami mengirim pisang ke luar daerah sekarang hanya bisa sekali dalam seminggu padahal permintaan pasar cukup tinggi khususnya di Banjarmasin lantaran disana menyenangi pisang dari Bangun Harja yang lebih manis dibanding pisang dari daerah lain,” terangnya.
Sedangkan untuk harga pisang kepok saat ini imbuhnya, memang mengalami kenaikan, yakni dari Rp3 ribu, kini sekarang mencapai Rp 4300 per kilogramnya. Akan tetapi, meskipun harganya mengalami kenaikan, namun pasokannya atau hasil panenya justru menurun, karena tinggal sedikit kebun pisang yang aman dari serangan penyakit tersebut.
Sementara itu Kades Bangun Harja Mahmud Hasani mengaku warganya cukup dipusingkan dengan kemunculan penyakit yang menyerang perkebunan pisang di wilayahnya. “Ini berimbas terhadap ratusan hektar perkebunan pisang warga desa setempat yang mengalami rusak dan tidak bisa di panen hingga petani merugi,” pungkasnya.(klp/rk1)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com