Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Dra. Rinie Anderson.
RADARKALTENG.COM, SAMPIT – Kasus pengeroyokan dilakukan delapan anggota perguruan PSHT cabang Sampit, membuat gaduh masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Terkait itu, Ketua DPRD Kotim, Rinie, ikut angkat bicara. Dia mengutuk keras aksi kekerasan yang menimpa Herpansyah (19), pemuda asal Desa Luwuk Ranggan, Kecamatan Cempaga, Kotim.
“Kami sangat menyayangkan kejadian tersebut. Seharusnya ilmu bela diri dipergunakan utk menjaga diri, bukan untuk melakukan tindakan yang bersifat anarkis dan arogansi. Apalagi, sampai melakukan pengeroyokan terhadap orang lain,” tegas Rinie, Jumat (14/02/2020).
Mengingat kasus itu telah membuat gaduh dan mengancam kodusifitas daerah, Rinie berharap agar pihak berwenang bisa melakukan pencegahan. Sehingga, kasus kekerasan tersebut tidak meluas ke unsur SARA.
“Kami sangat mengapresiasi langkah cepat dilakukan jajaran Polres Kotim untuk menangkap dan menahan para pelaku. Kami berharap, agar para pelaku diproses sesuai hukum yang berlaku,” ungkapnya.
Politisi PDI Perjuangan ini berpesan agar masyarakat bisa menahan diri dan tidak melakukan tindakan melawan hukum, yang bisa memperkeruh suasana.
“Kita ingin Kabupaten Kotim aman dan kondusif. Apalagi daerah kita akan melangsungkan pilkada untuk gubernur/wakil gubernur dan bupati/wakil bupati di bulan September tahun 2020 ini,” pungkasnya. (spt/rk)
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Copyright © Radar-Kalteng.com